Di uji klinis ini WHO bermitra dengan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Afrika serta Komisi Urusan Sosial Uni Afrika.
"Serangan Covid-19, seperti wabah ebola di Afrika Barat, telah menyoroti perlunya penguatan sistem kesehatan serta program penelitian dan pengembangan yang dipercepat, termasuk pada obat-obatan tradisional," lanjut Tumusiime.
Baca juga: Jamu Obat Covid-19 Madagaskar Banjir Pesanan meski Belum Terbukti Manjur
Secara khusus dia tidak merujuk ke minuman Madagaskar Covid-Organics yang juga disebut CVO. Presiden Andry Rajoelina menyebutnya bisa menyembuhkan Covid-19.
CVO sudah didistribusikan secara luas di Madagaskar dan dijual ke beberapa negara lain, terutama di Afrika.
Pada Mei Direktur WHO Afrika Matshidiso Moeti mengatakan kepada media, bahwa pemerintah Afrika pada tahun 2000 sudah berkomitmen menggunakan "terapi tradisional" melalui uji klinis yang sama seperti pengobatan lainnya.
"Saya paham soal kebutuhan, desakan untuk menemukan sesuatu yang membantu," ucap Moeti dikutip dari AFP.
"Tapi kami sangat ingin mendorong proses ilmiah di mana pemerintah sendiri yang berkomitmen."
Baca juga: Diminta Menguji Jamu Covid-19 Temuannya, Presiden Madagaskar Merasa Diremehkan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.