Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri 'Istana Megah' Kerajaan Yahudi Berusia 2.500 Tahun di Yerusalem

Kompas.com - 04/09/2020, 12:11 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

TEL AVIV, KOMPAS.com - Kalangan arkeolog Israel menemukan apa yang mereka sebut sebagai bukti 'kemegahan' sebuah istana dari masa kerajaan Yahudi di Yerusalem.

Bentuk ukiran rumit pada struktur batu dan peninggalan lainnya terkait dengan bangunan ini ditemukan sekitar 3 kilometer di sebelah selatan Kota Lama Yerusalem.

Para arkeolog mengatakan, sejumlah artefak ini terkubur dengan rapi meski mereka tak tahu mengapa itu bisa terjadi.

Istana itu diperkirakan dibangun pada abad ke-7 atau ke-8 sebelum Masehi.

Baca juga: Sambut Delegasi Yahudi, UEA Siapkan Makanan Kosher

Di antara sisa-sisa penggalian benda pubakala ini terdapat tiga batu ornamen - ukiran yang menghiasi bagian atas pilar - serta barang-barang dari bingkai jendela yang mewah.

"Pucuk-pucuk pilar ini, identik dengan bangunan kerajaan dari periode Kuil Pertama (abad ke-10 dan ke-6 sebelum Masehi), adalah yang paling indah dan mengesankan dari yang ditemukan sampai saat ini," kata Otoritas benda Purbakala Israel (IAA) dalam sebuah pernyataan.

Benda-benda ini ditemukan di kawasan East Talpiot, juga dikenal dengan sebutan Armon Hanatziv.

IAA mengaku sangat terkejut bahwa dua dari tiga pilar ditemukan terkubur sangat rapi, bertumpuk satu dengan yang lain.

Baca juga: Israel Temukan Harta Karun 425 Koin Emas di Bawah Tanah, Peninggalan Dinasti Abbasiyah

"Pada titik ini, masih sulit untuk mengatakan siapa yang menyembunyikan pilar-pilar ini dari cara benda-benda tersebut ditemukan, dan kenapa dia melakukannya," kata direktur penggalian, Profesor Yaakov Billig.

"Tak ada keraguan, bahwa ini adalah satu dari sejumlah misteri pada situs unik tersebut, yang akan kami berusaha ungkap," tambah Billig.

Dia mengatakan, bangunan megah itu kemungkinan telah dihancurkan saat pendudukan Babilonia di Yerusalem pada 586 sebelum Masehi.

IAA mengatakan siapapun yang pernah tinggal di bangunan "monumental" ini, punya layang pandang "menakjubkan" ke area yang kini dikenal sebagai Kota Daud atau Wadi Hilweh dalam bahasa Arab.

Baca juga: Seorang Pria Mengancam akan Menembaki Kamp Yahudi di New York

Pandangan juga bisa tertuju pada dataran tinggi suci yang disebut orang Yahudi sebagai Bukit Bait Suci dan yang disebut umat Muslim sebagai Haram al-Sharif.

Penghuninya, bisa saja salah satu raja Yehuda atau keluarga bangsawan kaya, menurut IAA.

Pahatan yang menghiasi pilar, menurut IAA, dikenal sebagai simbol visual periode Kerajaan Yehuda dan Israel. Simbol itu dapat juga dilihat pada koin lima shekel uang Israel modern.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Pelapor Kasus Pelanggaran Boeing 737 Meninggal Mendadak

Pelapor Kasus Pelanggaran Boeing 737 Meninggal Mendadak

Global
[POPULER GLOBAL] Ratusan Ribu Ikan di Vietnam Mati Kekurangan Air | Hamas Minta Gencatan Senjata Permanen

[POPULER GLOBAL] Ratusan Ribu Ikan di Vietnam Mati Kekurangan Air | Hamas Minta Gencatan Senjata Permanen

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com