Dia mengatakan dia yakin dia menderita "keracunan yang disengaja" dan menyalahkan Putin.
Kelompok hak asasi manusia, Cinema for Peace, mengatakan telah membiayai transportasi medis dengan uang pribadi, meski pun pimpinan Bizilj tidak ingin mengungkapkan besaran nilainya.
Navalny adalah kritikus kesekian di Rusia yang mengalami jatuh sakit atau meninggal karena keracunan.
Istrinya mengatakan kepada wartawan bahwa dia ingin Navalny berada "di rumah sakit independen, yang dokternya kami percayai".
Baca juga: Dokter Masih Mendiagnosis Segala Kemungkinan yang Membuat Alexei Navalny Tak Sadarkan Diri
Yarmysh mengunggah pernyataan di Twitter, bahwa "pertempuran hidup dan kesehatan Alexei baru saja dimulai...tapi setidaknya sekarang kita telah mengambil langkah pertama (dengan memindahkan penanganan medis ke Jerman)."
Ambulans udara dikirim untuk membawa Navalny ke Berlin setelah Kanselir Angela Merkel menawarkan tawaran perawatan.
Para pemimpin Uni Eropa termasuk Merkel dan Presiden Prancis Emmanuel Macron telah menyuarakan keprihatinannya terhadap Navalny, yang telah berulang kali menghadapi serangan fisik dan penuntutan dalam lebih dari satu dekade karena menentang otoritas Rusia.
Navalny pingsan tak lama setelah pesawatnya lepas landas pada Kamis (20/8/2020) dari Tomsk di Siberia, tempat ia bekerja untuk mendukung kandidat oposisi menjelang pemilihan daerah bulan depan.
Yarmysh mengatakan pihak Navalny sudah menolak tawaran Rusia untuk mengevakuasi Navalny, karena dicurigai merupakan taktik untuk "mengecoh" dan membuat racun tidak terlacak, yang menimbulkan "ancaman kritis bagi hidup Navalny".
Baca juga: Diracuni di Bandara, Pemimpin Oposisi Rusia Masuk ICU
Navalny telah menciptakan banyak musuh dengan investigasi anti-korupsinya, yang seringkali mengungkap gaya hidup mewah elit Rusia dan menarik jutaan orang untuk mengetahuinya melalui penayangan online.
Direktur Anti-Corruption Foundation yang didirikan Navalny, Ivan Zhdanov, mengonfirmasi di media sosial bahwa organisasi itu tetap "melanjutkan pekerjaannya", di saat kondisi Navalny jatuh sakit.
Banyak pendukung Navalny menyatakan lega karena ia pergi untuk perawatan di luar Rusia.
"Saya merasa lega sekarang seolah-olah teroris telah membebaskan sandera setelah negosiasi yang lama," ucap sesama politisi oposisi Putin, Ilya Yashin melalui Twitter.
Yashin sempat juga mengkritik penundaan kepergian Navalny dari rumah sakit Rusia ke Jerman.
"Aku ingin percaya bahwa waktu yang terbuang ini tidak akan membuat Alexei (Navalny) kehilangan nyawanya," imbuhnya.
Baca juga: Keracunan Parah di Pesawat, Pemimpin Oposisi Rusia Koma di ICU