Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kritikus Pemerintahan Putin Alami Kondisi Stabil di RS Jerman Setelah Diduga Keracunan

Kompas.com - 23/08/2020, 12:39 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA, KOMPAS.com - Kritikus pemerintahan Rusia yang terkemuka, Alexei Navalny, berada dalam kondisi stabil di rumah sakit di Berlin pada Sabtu (22/8/2020), setelah diterbangkan dari Rusia, karena tak kunjung mendapatkan hasil evakuasi medis.

Menurut laporan yang dilansir dari AFP pada Sabtu (22/8/2020) pukul 10.20 waktu setempat Navalny dibawa dari bandara Tegel Berlin menuju ke rumah sakit Charite yang terkenal.

"Kondisi Navalny stabil," kata Jaka Bizilj, kepala yayasan Cinema for Peace yang membawa Navalny ke Jerman dengan pesawat medis sewaan, kepada AFP.

Rumah sakit Charite Berlin mengkonfirmasi dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah menerima Navalny dan sedang melakukan "diagnosis medis ekstensif".

Pengacara berusia 44 tahun dan juru kampanye anti-korupsi, yang menjadi salah satu pengkritik paling sengit Presiden Vladimir Putin, mengalami koma setelah tiba-tiba jatuh sakit pada Kamis (20/8/2020) di pesawat ke Moskow, sehingga harus melakukan pendaratan darurat di Omsk.

Para asisten Navalny mengatakan mereka yakin Navalny diracun, yang kuat dugaan berasal dari secangkir teh yang dia minum terakhir di bandara.

Baca juga: Khawatir Pemerintah Rusia Mengintervensi, Alexei Navalny Diterbangkan ke Jerman

Mereka juga mencurigai Putin memiliki peran dalam kejadian tersebut, meski pun ppara dokter Rusia mengatakan tes tidak menunjukkan jejak racun apa pun.

Dokter yang merawatnya di Omsk menolak untuk membiarkan Navalny pergi ke Jerman, kemudian berubah setelah keluarga dan stafnya melakukan tuntutan untuk diberikan izin perjalanan.

Ambulans udara sudah tiba di Omsk pada Jumat pagi (21/8/2020), tetapi dokter-dokter Rusia saat itu mengatakan Navalny terlalu "tidak stabil" untuk dipindahkan, sebelum akhirnya memberikan izin.

Saat pesawat meninggalkan Omsk, istri Navalny, Yulia, berterima kasih kepada para pendukung Navalny melalui Instagram, atas "kegigihan" mereka.

"Tanpa dukunganmu, kami tidak akan bisa membawanya (Navalny ke Jerman)!" tulis Yulia.

Kementerian kesehatan regional Omsk mengatakan pada Sabtu (22/8/2020), bahwa kafein dan alkohol ditemukan dalam urin Navalny, tetapi "tidak ada racun sintetis atau kejang yang terdeteksi".

Juru bicara Navalny Kira Yarmysh mengatakan, dia tidak minum alkohol atau minum obat apa pun.

Baca juga: Jejak Racun Tak Ditemukan di Tubuh Pemimpin Oposisi Rusia Alexei Navalny

Tuntutan banding ke Putin

Istri Navalny telah mengajukan tuntutan banding kepada Putin untuk membiarkannya pergi dari rumah sakit Rusia, sementara para asistennya meminta Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa untuk campur tangan.

Yarmysh mengatakan dia tampak "baik-baik saja" sebelum naik ke pesawat dan hanya minum secangkir teh di bandara.

Dia mengatakan dia yakin dia menderita "keracunan yang disengaja" dan menyalahkan Putin.

Kelompok hak asasi manusia, Cinema for Peace, mengatakan telah membiayai transportasi medis dengan uang pribadi, meski pun pimpinan Bizilj tidak ingin mengungkapkan besaran nilainya.

Navalny adalah kritikus kesekian di Rusia yang mengalami jatuh sakit atau meninggal karena keracunan.

Istrinya mengatakan kepada wartawan bahwa dia ingin Navalny berada "di rumah sakit independen, yang dokternya kami percayai".

Baca juga: Dokter Masih Mendiagnosis Segala Kemungkinan yang Membuat Alexei Navalny Tak Sadarkan Diri

Yarmysh mengunggah pernyataan di Twitter, bahwa "pertempuran hidup dan kesehatan Alexei baru saja dimulai...tapi setidaknya sekarang kita telah mengambil langkah pertama (dengan memindahkan penanganan medis ke Jerman)."

Ambulans udara dikirim untuk membawa Navalny ke Berlin setelah Kanselir Angela Merkel menawarkan tawaran perawatan.

Para pemimpin Uni Eropa termasuk Merkel dan Presiden Prancis Emmanuel Macron telah menyuarakan keprihatinannya terhadap Navalny, yang telah berulang kali menghadapi serangan fisik dan penuntutan dalam lebih dari satu dekade karena menentang otoritas Rusia.

Navalny pingsan tak lama setelah pesawatnya lepas landas pada Kamis (20/8/2020) dari Tomsk di Siberia, tempat ia bekerja untuk mendukung kandidat oposisi menjelang pemilihan daerah bulan depan.

Bebas sandera

Yarmysh mengatakan pihak Navalny sudah menolak tawaran Rusia untuk mengevakuasi Navalny, karena dicurigai merupakan taktik untuk "mengecoh" dan membuat racun tidak terlacak, yang menimbulkan "ancaman kritis bagi hidup Navalny".

Baca juga: Diracuni di Bandara, Pemimpin Oposisi Rusia Masuk ICU

Navalny telah menciptakan banyak musuh dengan investigasi anti-korupsinya, yang seringkali mengungkap gaya hidup mewah elit Rusia dan menarik jutaan orang untuk mengetahuinya melalui penayangan online.

Direktur Anti-Corruption Foundation yang didirikan Navalny, Ivan Zhdanov, mengonfirmasi di media sosial bahwa organisasi itu tetap "melanjutkan pekerjaannya", di saat kondisi Navalny jatuh sakit.

Banyak pendukung Navalny menyatakan lega karena ia pergi untuk perawatan di luar Rusia.

"Saya merasa lega sekarang seolah-olah teroris telah membebaskan sandera setelah negosiasi yang lama," ucap sesama politisi oposisi Putin, Ilya Yashin melalui Twitter.

Yashin sempat juga mengkritik penundaan kepergian Navalny dari rumah sakit Rusia ke Jerman.

"Aku ingin percaya bahwa waktu yang terbuang ini tidak akan membuat Alexei (Navalny) kehilangan nyawanya," imbuhnya.

Baca juga: Keracunan Parah di Pesawat, Pemimpin Oposisi Rusia Koma di ICU

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com