PARIS, KOMPAS.com - Mantan istri terpidana pembunuh berantai Perancis mengakui, benar suaminya dulu telah menculik, memperkosa, dan membunuh seorang gadis sekolah yang hilang 17 tahun lalu.
Ia berkata demikian melalui pengacaranya pada Jumat (21/8/2020), dalam kabar terbaru dari salah satu kasus paling terkenal di Perancis yang belum terpecahkan.
Monique Olivier mantan istri pembunuh berantai Michel Fourniret memberikan kesaksian kunci pada November tahun lalu.
Baca juga: Selingkuh, Guru SD Kepergok Berhubungan Seks dengan Orangtua Murid
Kemudian pada Januari dia mengatakan, mantan suaminya bersalah atas pembunuhan siswi Sekolah Dasar (SD) Estelle Mouzin yang berusia 9 tahun.
Fourniret lalu mengakui perbuatannya pada Maret 2020.
Pengungkapan terbaru dari Olivier mengakibatkan dia dituduh ikut terlibat, tapi telah membuka secercah harapan untuk menemukan tubuh siswi itu.
Pada Juni penyelidik melakukan penggeledahan selama 4 hari di kediaman Fourniret di Ardennes, tapi tak menemukan apa pun.
Baca juga: Guru Perkosa Siswa Kelas 6 SD, Punya Anak dan Menikah, Lalu Meninggal karena Kanker
"Monique Olivier menyatakan kepada hakim penyelidik... bahwa Michel Fourniret menculik Estelle Mouzin, menyekapnya, dan membawanya pada 9 Januari 2003, ke Ville-Sur-Lumes untuk menahannya, dan memperkosa serta membunuhnya," kata pengacara Olivier, Richard Delgenes, pada konferensi pers.
"Penyelidikan masih diperlukan untuk menemukan di mana jenazah Estelle Mouzin berada... tetapi (Olivier) belum bisa memberikan informasi mengenai hal itu," lanjut Delgenes dikutip dari AFP Sabtu (22/8/2020).
Ada kemungkinan pencarian dapat dilakukan lagi, kali ini langsung melibatkan si pembunuh berantai.
Baca juga: Unik, Jelang Ujian Bocah SD Basuh Kepala dengan Materi di Buku Pelajaran
Michel Fourniret dipenjara seumur hidup pada Mei 2008 karena pembunuhan tujuh gadis dan wanita muda, tetapi hingga Maret selalu menampik dia terkait dengan hilangnya Estelle Mouzin.
Anak gadis berusia 9 tahun itu menghilang pada Januari 2003 di Guermantes, 30 kilometer dari timur Perancis, saat berjalan pulang dari sekolah.
Olivier juga menjalani hukuman seumur hidup tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat selama 28 tahun atas perannya dalam beberapa penculikan dan pembunuhan.
Baca juga: Pesan Katering di 4 Lokasi, Lebih dari 100 Anak SD Ini Keracunan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.