Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Guru Cium Anak Sekolah Berumur 14 Tahun dan Kirim Foto Bugil

Kompas.com - 19/08/2020, 20:17 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Daily Mail

SYDNEY, KOMPAS.com - Seorang guru di Australia dilaporkan mencium anak sekolah berumur 14 tahun, dan mengiriminya foto bugil serta menyentuhnya secara tak pantas.

Perempuan berusia 26 tahun asal Hunter Valley, New South Wales, berkenalan dengan remaja itu melalui media sosial sebelum mereka bertukar foto.

Berdasarkan fakta yang terkumpul, si guru berciuman dengan remaja 14 tahun baik di kelas maupun taman, dilansir AAP via Daily Mail Rabu (19/8/2020).

Baca juga: Pasang Lowongan Kerja di Facebook, Pria Asal Bandung Minta Syarat Foto Bugil untuk Tes Keperawanan

Di sidang, pelaku mengaku bersalah atas tuduhan membujuk anak melakukan aktivitas seksual, menyerang orang yang berusia di bawah 16 tahun.

Kemudian dia juga mengaku bersalah atas dakwaan secara sengaja menyentuh anak antara umur 10 hingga 16 tahun dengan tidak pantas.

Jaksa Penuntut Kristy Mulley menyatakan, tidak ada hukuman yang lebih pantas selain dipenjara secara penuh atas perbuatan pelaku.

"Masyarakat tidak bisa menoleransi guru di segala gender yang melakukan hubungan seksual dengan muridnya," jelas Jaksa Mulley.

Mulley menerangkan, hanya dalam waktu sepekan setelah mereka berkenalan, perempuan yang tak disebutkan identitasnya itu mengirim foto bugil.

Hubungan mereka berlanjut dengan pelaku mengajak anak sekolah itu ke taman saat musim liburan, di mana mereka kembali berciuman.

Baca juga: Pacar Dilamar Orang, Pria Ini Sebarkan Foto Bugil Kekasihnya di Media Sosial

Pengacara guru itu, John O'Sullivan, menerangkan perbuatan kliennya itu didasarkan masalah kejiwaan di mana dia "butuh perhatian" dari pria.

Pembelaan O'Sullivan sama dengan pernyataan Mulley, di mana pengadilan menganggap bahwa pelaku tidak sedang mencari gartifikasi seksual.

O'Sullivan melanjutkan, dia meminta hakim di Pengadilan Distrik Newcastle agar tidak menjatuhkan hukuman penjara kepada kliennya.

Dia menerangkan saat ini si pelaku tengah menjalani perawatan, di mana dia tidak bisa mendapatkannya jika harus menghabiskan waktu di penjara.

Proses rehabilitasi kliennya tersebut disebut berjalan lancar. "Dia tak hanya kehilangan pekerjaan. Seluruh kariernya hancur," kata dia.

Pelaku dilaporkan bakal menghadapi sidang pembacaan vonis pada 4 September.

Baca juga: Setelah Perkosa Ibu Rumah Tangga, Pemuda Ini Sebar Foto Bugil Korban karena Tak Diberi Uang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Global
Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Global
Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com