Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Langka, Balai Kota Tel Aviv Nyalakan Lampu Membentuk Bendera Lebanon Pasca-Ledakan Besar di Beirut

Kompas.com - 06/08/2020, 13:37 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

TEL AVIV, KOMPAS.com - Balai Kota di Rabin Square, Tel Aviv pada Rabu malam (5/8/2020), diterangi dengan lampu yang membentuk bendera Lebanon, merah, putih dan hijau pohon cemara.

Itu adalah pertunjukkan langka yang dilakukan di Israel, mengingat perseturuan dua negara ini yang sudah berlangsung sejak lama.

Pertunjukkan tersebut sebagaimana dilansir dari Reuters pada Kamis (6/8/2020), disebut sebagai bentuk solidaritas Israel kepada Lebanon pasca-ledakan besar yang terjadi di Beirut.

Baca juga: Ledakan di Lebanon, Kenapa Amonium Nitrat 6 Tahun Disimpan di Beirut?

Israel dan Lebanon dari generasi ke generasi berada dalam ketegangan perang. Israel menganggap Hezbollah, kelompok Muslim Syiah bersenjata di Lebanon, yang didukung oleh Iran, merupakan ancaman terbesar Israel di perbatasan utara.

Israel dan Hezbollah telah terlibat baku tembak sejak 2006 dan dalam beberapa pekan terakhir tengah bersitegang.

Namun, dengan alasan "kemanusiaan datang sebelum konflik apa pun", Wali kota Tel Aviv, Ron Huldai memerintahkan Balai Kota di Rabin Square, untuk diterangi dengan bendera Lebanon pada Rabu malam.

Baca juga: Kata Analis: Tidak Masuk Akal Lebanon Akan Terima Tawaran Bantuan dari Israel Pasca-ledakan Besar di Beirut

“Hati kami bersama orang-orang Lebanon setelah tragedi mengerikan ini (ledakan besar di Beirut),” tulis Huldai di Twitter.

Saat malam tiba, jendela pada gedung 13 lantai dipenuhi dengan cahaya dalam desain bendera Lebanon. Dua garis merah horizontal di atas-bawah membatasi pita putih yang lebih lebar, dengan pohon cemara hijau besar simbol nasional Lebanon, di tengahnya.

Keputusan wali kota Tel Aviv ini tidak sepenuhnya didukung oleh pejabat negara dan beberapa orang Israel. Salah satu pejabat yang mengkritik langkah Huldai adalah Menteri Kabinet Rafael Peretz.

Baca juga: Ledakan Lebanon, Raja Salman Perintahkan Segera Kirim Bantuan Kemanusiaan

Peretz menyampaikan kritiknya melalui Twitter dengan menyebut aksi tersebut sebagai bentuk "mengibarkan bendera (sebuah) negara musuh di jantung Tel Aviv".

Sementara, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu telah mengatakan Israel menawarkan bantuan ke Lebanon pasca-ledakan besar-besaran di gudang di distrik pelabuhan Beirut, pada Selasa(4/8/2020).

Laporan terakhir peristiwa mengerikan tersebut telah menewaskan sedikitnya 135 orang dan lebih dari 5.000 orang lainnya luka-luka.

Baca juga: Ledakan Besar Beirut, Lebanon: Kelalaian Penanganan Zat Eksplosif Berbahaya Jadi Dugaan Awal Penyelidikan

Atas tawaran pemerintah Israel tersebut, pemerintah Lebanon belum memberikan tanggapan.

Menurut seorang pejabat pertahanan Israel, menyarankan bahwa Israel dengan melalui PBB dapat "mendirikan dan mengoperasikan rumah sakit lapangan di sisi perbatasan Israel dan menerima korban dari Lebanon".

Di Tepi Barat yang diduduki Israel, Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada Rabu (5/8/2020), menyatakan hari berkabung dan memerintahkan bendera Palestina di wilayah itu diturunkan menjadi setengah tiang sebagai solidaritas terhadap Lebanon.

Baca juga: Ledakan Besar di Beirut Lebanon, Ini Fakta-fakta yang Terkumpul

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

Global
Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Global
Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Global
[UNIK GLOBAL] Viral Pria India Nikahi Ibu Mertua | Galon Air Jadi Simbol Baru Protes Pro-Palestina

[UNIK GLOBAL] Viral Pria India Nikahi Ibu Mertua | Galon Air Jadi Simbol Baru Protes Pro-Palestina

Global
Rusia Jatuhkan 4 Rudal Jarak Jauh ATACMS Buatan AS yang Ditembakkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 4 Rudal Jarak Jauh ATACMS Buatan AS yang Ditembakkan Ukraina

Global
Kelompok Bersenjata di Gaza Rampok Bank Palestina Rp 1,12 Triliun

Kelompok Bersenjata di Gaza Rampok Bank Palestina Rp 1,12 Triliun

Global
Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Dilanjutkan di Mesir

Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Dilanjutkan di Mesir

Global
Penembakan di Dekat Paris, 1 Tewas dan Melukai 6 Orang

Penembakan di Dekat Paris, 1 Tewas dan Melukai 6 Orang

Global
Populasi Menurun, Nyaris 4 Juta Rumah Kosong di Jepang

Populasi Menurun, Nyaris 4 Juta Rumah Kosong di Jepang

Global
Zebra Kabur di Jalan Raya AS, Penunggang Rodeo Datang Menyelamatkan

Zebra Kabur di Jalan Raya AS, Penunggang Rodeo Datang Menyelamatkan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com