Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Olahraga Unik dari Belgia, Vinkensport: Duduk dan Hitung Kicau Burung

Kompas.com - 02/08/2020, 14:14 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

FLANDERS, KOMPAS.com – Di Flanders, Belgia, ada olah raga unik di mana pesertanya duduk dan mendengarkan lalu menghitung kicauan burung.

Dalam olahraga yang mereka namakan Vikensport tersebut, orang-orang duduk berbaris dengan jarak sekitar 1,8 meter, masing-masing menghadap sebuah kotak.

Di dalam kotak tersebut terdapat burung chaffinch jantan dan para peserta menghitung sebanyak mungkin kicauan burung tersebut selama satu jam.

Para pesertanya dinamakan vinkeniers sebagaimana dilansir dari Oddity Central, Jumat (31/7/2020).

Baca juga: 30 Tahun Olah Raga Seperti Monyet, Pria Ini Klaim Kesehatannya Terjaga

Para vinkeniers dibekali tongkat kayu yang panjang dan kapur untuk menghitung kicauan burung chaffinch.

Agar mereka tidak curang, para juri terus berjalan dan memerhatikan para vinkeniers dengan ketat.

Burung chaffinch yang berkicau paling banyak dalam satu jam dinyatakan sebagai pemenangnya.

Vinkensport adalah olahraga yang sangat pasif, beberapa orang ada yang menyatakan bahwa itu adalah olahraga membosankan.

Bahkan ada juga orang yang mengatakan vinkensport adalah olahraga yang sangat kontoversial.

Baca juga: Dituduh Mata-mata, Seekor Burung Merpati Ditangkap di India

 

Kehadiran vinkensport dapat dilacak pada akhir abad ke-16. Dokumen-dokumen sejarah menyebutkan kegiatan tersebut awalnya diinisasi para pedagang beretnik Flemish.

Pada abad ke-19, popularitas olahraga tersebut telah berkurang karena beberapa faktor.

Setelah Perang Dunia I, olahraga tersebut perlahan bangkit kembali. Pada 2007, ada lebih dari 13.000 vinkeniers membiakkan 10.000 burung setiap tahun.

Vinkeniers menggunakan berbagai cara untuk membiakkan burung chaffinch yang unggul sehingga dapat memenangkan kompetisi.

Baca juga: Burung Peliharaan Lepas, Pelayan Berusia 7 Tahun Tewas Disiksa Majikan

Cara-cara tersebut seperti pembiakkan secara selektif, diberi makanan berprotein tinggi, dan menstimulus kicauannya dengan memainkan musik-musik tertentu dan rekaman kicauan burung.

Sementara itu protes datang dari para aktivis pencinta binatang. Mereka menuding vinkeniers mengeksploitasi burung chaffinch untuk kepentingan mereka sendiri.

Vinkeniers juga dituduh “mencuci otak” burung tersebut agar bisa berkicau di luar batasnya.

Pernah suatu ketika juara Vinkensport dilaporkan menghasilkan kicauan burung lebih dari 1.000 kicauan dalam satu jam.

Pada suatu waktu, seorang vinkeniers dilaporkan mencatat 1.278 kicauan dari burung chaffinch miliknya.

Baca juga: Wajah India dalam Lockdown: Kebutuhan Pokok Langka, Polusi Berkurang, Burung Berkicau

Setelah ditelusuri, ternyata dia berbuat curang dan dituduh memberikan doping kepada burung chaffinch miliknya.

Kecurangan lain adalah pada suatu kali Vinkensport digelar, ada salah satu vinkeniers yang memenangi sebuah pertandingan karena jumlah kicauan yang dihasilkan chaffinch miliknya paling banyak.

Namun setelah kotak burungnya dibuka, para juri tidak menemukan seekor burung melainkan pemutar CD lengkap dengan speaker mungil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Global
Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Global
TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

Global
Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com