Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Covid-19, PSK di Negara Ini Kerja Pakai Jas Hujan Transparan

Kompas.com - 18/07/2020, 07:28 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber BBC

SUCRE, KOMPAS.com - Banyak Pekerja Seks Komersial (PSK) di Bolivia mengatakan akan kembali bekerja dengan memakai jas hujan tembus pandang.

Selain itu, pakaian lain yang digunakan sebagai pelindung adalah sarung tangan dan menyemprotkan cairan pemutih di tempat-tempat tertentu.

Menurut mereka, rekomendasi itu diberikan oleh Organisasi Pekerja Malam Bolivia (OTN-B), demi menjaga keamanan semua orang.

Baca juga: Covid-19, Bagaimana Nasib PSK di Sonagachhi, Tempat Prostitusi Terbesar di Asia?

Prostitusi di negara Amerika Selatan itu legal dan diatur di rumah bordil berlisensi.

Setelah menerapkan lockdown pada Maret, kini pembatasan sedikit diringankan di Bolivia.

Akan tetapi beberapa pekerjaan - termasuk PSK - masih dibatasi jam kerjanya, dan jam malam juga masih berlaku di sana.

Baca juga: Nenek Ini Pukul Bokong Pasangan yang Ketahuan Berhubungan Seks di Semak-semak

Dilansir dari BBC pada Kamis (16/7/2020), Vanesa yang merupakan single mother dari dua anak mengatakan, dia perlu bekerja untuk membiayai studinya.

"Klien-klien kami menghargai masalah keselamatan, bahwa kami mengambil langkah-langkah ini demi keamanan kami, tapi juga untuk mereka," katanya.

Pekerja lainnya yang bernama Antonieta mengatakan, dia memakai masker wajah kertas, kacamata plastik, sarung tangan, dan jas hujan.

Baca juga: Gara-gara Staf Berhubungan Seks dengan Tamu, Hotel Ini Jadi Klaster Baru Covid-19

Dia juga menyemprotkan cairan pemutih ke tiang yang digunakannya saat menari di rumah bordilnya.

"Pakaian biosekuriti memungkinkan kami bekerja dan melindungi diri kita sendiri," ucapnya dikutip dari BBC.

OTN-B bulan lalu bertemu dengan Kementerian Kesehatan Bolivia, untuk menyerahkan buku setebal 30 halaman yang berisi panduan menjaga keamanan bagi wanita.

Lily Cortes sebagai perwakilan dari serikat PSK Bolivia mengatakan, ini adalah masa sulit bagi semua orang, tetapi pembatasan menempatkan perempuan pada risiko besar.

Baca juga: Kasus Perkosaan Disebut Seks Kasar, Ini Kisah 2 Korban Serangan Seksual di Inggris

"Kami juga bagian dari masyarakat Bolivia, kami adalah pekerja seks, wanita, bibi, dan nenek yang juga harus khawatir tentang jam kerja kami."

"Sayangnya para pekerja seks akan bekerja di jalanan dan hasilnya akan lebih buruk," pungkasnya.

Hingga Sabtu (18/7/2020) pagi WIB Bolivia mencatatkan total lebih dari 54.000 kasus Covid-19, dengan 1.984 korban meninggal dunia.

Pekan lalu Presiden Interim Jeanin Anez Chavez mengumumkan di Twitter bahwa dia positif tertular Covid-19.

Meski jumlah kasus virus corona dan kematiannya terhitung rendah, ada keraguan itu karena minimnya pengujian di Bolivia, yang merupakan salah satu negara miskin di kawasannya.

Data dari Worldometers menunjukkan, jumlah tes virus corona di Bolivia sangat rendah. Hanya 117.111 tes sampai hari ini, yang artinya hanya 10.027 tes per 1 juta populasi.

Baca juga: Tega, TV Bolivia Siarkan Langsung Detik-detik Kematian Pasien Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com