Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER GLOBAL] G4, Flu Babi Jenis Baru di China Bisa Jadi Pandemi Baru | Politisi Ini Terekam Cium Celana Dalam Wanita Saat Rapat

Kompas.com - 01/07/2020, 05:46 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

KOMPAS.com - Berita terpopuler global sejak Selasa (30/6/2020) sampai Rabu (1/7/2020) datang dari China.

Flu babi jenis baru yang muncul di China dan berpotensi menjadi pandemi berikutnya disebut memiliki nama G4.

Sementara dari Brasil, terdapat berita tentang seorang politisi terekam melakukan perbuatan aneh, yakni mencium celana dalam wanita saat berlangsungnya rapat online.

Berikut kami sajikan berita terpopuler dari kanal global selengkapnya.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Kasus Mirip George Floyd Terjadi di India | Fans Mia Khalifa Teken Petisi

1. G4, Flu Babi Jenis Baru yang Muncul di China dan Bisa Jadi Pandemi

Para peneliti di China menemukan flu babi jenis baru yang dapat meluas menjadi pandemi bernama G4, dan berpotensi menjadi sebuah pandemi baru.

Penemuan itu diungkap oleh sebuah penelitian yang diterbitkan PNAS, jurnal sains di Amerika Serikat (AS), pada Senin (29/6/2020).

Apa dan bagaimana flu ini muncul? Anda dapat membaca beritanya [di sini].

Baca juga: G4, Flu Babi Jenis Baru yang Muncul di China dan Bisa Jadi Pandemi

2. Sedang Rapat Online, Politisi Ini Terekam Cium Celana Dalam Wanita

Seorang politisi sebuah kota di Brasil terekam melakukan perbuatan aneh, yakni mencium celana dalam wanita saat berlangsung rapat online.

Ditinho do Asilo mengeluarkan pakaian dalam itu yang dilaporkan memang dikirimkan kepada dia, di mana dia mengira kameranya mati.

Bagaimana hal ini bisa terjadi? Anda dapat membaca beritanya [di sini].

Baca juga: Sedang Rapat Online, Politisi Ini Terekam Cium Celana Dalam Wanita

3. UU Keamanan Nasional Disahkan China, Partai Demokrat Hong Kong Bubar

Partai pro-demokrasi Hong Kong, Demosisto, yang didirikan oleh sekelompok aktivis pelajar membubarkan diri setelah diresmikannya UU Keamanan Nasional pada Selasa ini.

Demosisto adalah partai generasi baru yang dibentuk oleh para pelajar pada 2014 sebagai bentuk gerakan penentangan populer terhadap aturan Beijing yang seman-mena.

Mengapa akhirnya partai ini bubar? Anda dapat membaca beritanya [di sini].

Baca juga: UU Keamanan Nasional Disahkan China, Partai Demokrat Hong Kong Bubar

4. Ditolak Interpol, Iran Tetap Berniat Tangkap Trump Meski Tak Lagi Jadi Presiden

Iran menyatakan, mereka tetap bakal berusaha menangkap Presiden AS Donald Trump setelah permintaan mereka ditolak Interpol.

Jaksa Agung Teheran Ali Alqasimehr Senin (29/6/2020) menyatakan, dia mendakwa sang presiden bersama dengan 30 orang Iran lainnya.

Bagaimana pengejaran Iran terhadap Trump? Selengkapnya dapat Anda baca [di sini].

Baca juga: Ditolak Interpol, Iran Tetap Berniat Tangkap Trump Meski Tak Lagi Jadi Presiden

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Global
Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Global
Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Global
Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com