BUDAPEST, KOMPAS.com - Hongaria akan menyerahkan dokumen lisensi ke badan atom negara untuk memperluas satu-satunya proyek pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) mereka, dan mempercepat fase pertama pembangunannya.
Hongaria berencana menggandakan kapasitas pembangkit listrik tenaga nuklir mereka dengan dua reaktor VVER buatan Rusia.
Sebelumnya, proyek pembangkit listrik tenaga nuklir tersebut direncakan memiliki kapasitas hingga dua gigawatt.
Proyek tersebut diberikan kepada perusahaan raksasa nuklir asal Rusia, Rosatom, tanpa melalui proses lelang tender pada 2014.
Baca juga: Terbakar 14 Jam, Kapal Selam Tenaga Nuklir Perancis Tidak Meledak, Ini Sebabnya
Oleh karenanya, proyek tersebut merupakan sinyal hubungan yang mesra antara Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban, dan Presiden Rusia Vladimir Putin dan membuat waswas pihak Barat.
Budapest telah memohon dan menerima persetujuan Uni Eropa untuk mempercepat prosesnya dan memulai pembangunannya pada Januari 2021.
Hal itu diutarakan oleh Menteri Janos Suli sebagai orang yang bertanggung jawab terhadap pengembangan pembangkit listrik tenaga nuklir itu kepada parlemen Hongaria.
Menanggapi pertanyaan dari anggota parlemen oposisi, Janos Suli membantah untuk mementingkan kepentingan Rusia.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Reaktor Nuklir Chernobyl Meledak, 32 Orang Tewas
"Ini bukan untuk kepentingan Rusia, ini adalah kepentingan [kita] bersama, karena ada minat yang signifikan dalam memperbaiki keterlambatan yang kami alami dengan memajukan pekerjaan tanah," ujarnya seperti yang dilansir dari Yeni Safak.