Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Israel Tembak Mati Keponakan Pejabat Tinggi Palestina

Kompas.com - 25/06/2020, 15:51 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News

RAMALLAH, KOMPAS.com - Keponakan pejabat tinggi Palestina dilaporkan ditembak mati oleh polisi Israel di perbatasan, dalam insiden yang terekam CCTV.

Rekaman itu menunjukkan mobil jenis Hyundai Accent menabrak pos di Yerusalem Timur dan membuat salah satu aparat yang berjaga kemudian terpental.

Tentara perbatasan yang lain kemudian mengarahkan senapannya ke pria yang diketahui bernama Ahmad Moustafa Erekat, di mana dia ditembak mati saat keluar dari mobil.

Baca juga: Jika Israel Caplok Tepi Barat, Palestina Akan Umumkan Kemerdekaan

Juru bicara polisi Israel, Micky Rosenfeld, mengatakan insiden itu terjadi pada Selasa pukul 16.00 waktu setempat (23/6/2020).

Dalam rilisnya dikutip Sky News Kamis (25/6/2020), Rosenfeld menerangkan bahwa pria yang disebut teroris itu awalnya mengemudikan mobilnya secara pelan.

Setelah mendekati pos, Rosenfeld menerangkan pria itu tiba-tiba melajukan kendaraannya secara cepat dan menabrak pos. "Anggota perempuan terluka ringan dan dibawa ke rumah sakit," jelas Rosenfeld.

Keluarga Erekat mengklaim, Ahmad kehilangan kendali atas mobil yang dia pakai untuk mengangkut anggota keluarga ke pesta pernikahan saudaranya.

Berdasarkan keterangan keluarga, Ahmad menyewa kendaraan tersebut dan menjemput ibu serta kakaknya dari salon kecantikan di Bethlehem.

Kemudian dia membawa mereka ke lokasi pada malam harinya. Keluarga Ahmad bersikeras dia tidak bisa mengendalikan mobilnya.

"Seperti biasa, polisi dengan cepat menarik pelatuknya," jelas keluarga Ahmad, yang diketahui adalah keponakan dari Saeb Erekat.

Erekat sendiri merupakan Sekretaris Jenderal Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), dan menjadi sosok penting upaya perdamaian dua negara 30 tahun terakhir.

Dalam pernyataan tertulisnya, Erekat menuding polisi Israel membunuh keponakannya, dan menyerukan agar penyeliidkan bisa diadakan.

Baca juga: Indonesia Ajak ASEAN Tolak Rencana Israel Caplok Tepi Barat Palestina

Dia mengklaim, Ahmad dibunuh "dengan tangan dingin" oleh pasukan pendudukan Israel, di perbatasan kawasan Wadi al Nar.

"Mereka terus menyebarkan kebohongan dengan mengaku Ahmad berusaha lari dari petugas. Netanyahu harus bertanggung jawab," ujar Erekat merujuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Sang pejabat tinggi itu menuturkan, kecepatan keponakannya itu adalah lima km per jam, sehingga tidak bisa dimasukkan aksi kejahatan.

Selama beberapa tahun terakhir, terjadi peningkatan aksi tunggal penabrakan mobil maupun penikaman dari warga Palestina yang tak terafiliasi milisi apa pun.

Terdapat juga insiden polisi salah menembak mati warga biasa karena menganggap mereka ancaman, seperti kasus pria 32 tahun Iyad Halaq.

Mei lalu, aparat setempat membunuh Iyad yang berlari setelah dikira membawa senjata, yang dalam perkembangan selanjutnya tidak dianggap ancaman.

Iyad kemudian diidentifikasi sebagai pengidap autisme yang hendak berangkat ke sekolah berkebutuhan khusus di Kota Tua Yerusalem.

Baca juga: Pria Autis di Palestina Ditembak Mati, Menhan Israel Minta Maaf

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Longsor Papua Nugini | Trump Dinyatakan Bersalah

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Longsor Papua Nugini | Trump Dinyatakan Bersalah

Global
Beruang Liar di California Terobos Rumah demi Curi Sebungkus Oreo

Beruang Liar di California Terobos Rumah demi Curi Sebungkus Oreo

Global
Militer China Siap Hentikan Kemerdekaan Taiwan Secara Paksa

Militer China Siap Hentikan Kemerdekaan Taiwan Secara Paksa

Global
Keluarga Tawanan Israel Minta Netanyahu Terima Rencana Biden

Keluarga Tawanan Israel Minta Netanyahu Terima Rencana Biden

Global
Stormy Daniels Komentari Vonis Trump: Dia Harus Dipenjara

Stormy Daniels Komentari Vonis Trump: Dia Harus Dipenjara

Global
Jago Mengetik Cepat Pakai Hidung, Pria Ini Pecahkan Rekor Dunia

Jago Mengetik Cepat Pakai Hidung, Pria Ini Pecahkan Rekor Dunia

Global
Para Penyintas Serangan 7 Oktober Menuntut Kelompok Pro-Palestina di AS

Para Penyintas Serangan 7 Oktober Menuntut Kelompok Pro-Palestina di AS

Global
Korea Utara Kirim 600 Balon Sampah Lagi ke Korea Selatan, Apa Saja Isinya?

Korea Utara Kirim 600 Balon Sampah Lagi ke Korea Selatan, Apa Saja Isinya?

Global
Rangkuman Hari Ke-829 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Temui Prabowo | Italia Beda Sikap dengan AS-Jerman

Rangkuman Hari Ke-829 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Temui Prabowo | Italia Beda Sikap dengan AS-Jerman

Global
Mayoritas 'Exit Poll' Isyaratkan Partai Modi Menangi Pemilu India 2024

Mayoritas "Exit Poll" Isyaratkan Partai Modi Menangi Pemilu India 2024

Global
Bertemu Prabowo di Singapura, Zelensky Minta Dukungan dan Bilang Siap Perbanyak Pasok Produk Pertanian

Bertemu Prabowo di Singapura, Zelensky Minta Dukungan dan Bilang Siap Perbanyak Pasok Produk Pertanian

Global
Pentingnya Israel-Hamas Sepakati Usulan Gencatan Senjata Gaza yang Diumumkan Biden...

Pentingnya Israel-Hamas Sepakati Usulan Gencatan Senjata Gaza yang Diumumkan Biden...

Global
Menteri-menteri Israel Ancam Mundur Usai Biden Umumkan Usulan Gencatan Senjata Baru

Menteri-menteri Israel Ancam Mundur Usai Biden Umumkan Usulan Gencatan Senjata Baru

Global
Saat China Berhasil Daratkan Chang'e-6 di Sisi Jauh Bulan...

Saat China Berhasil Daratkan Chang'e-6 di Sisi Jauh Bulan...

Global
[UNIK GLOBAL] Penjual Sotong Mirip Keanu Reeves | Sosok 'Influencer Tuhan'

[UNIK GLOBAL] Penjual Sotong Mirip Keanu Reeves | Sosok "Influencer Tuhan"

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com