Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Umumkan Rencana Kurangi Pasukan AS di Jerman

Kompas.com - 16/06/2020, 10:25 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Donald Trump menyatakan, dia berencana untuk mengurangi setengah pasukan AS yang bermarkas Jerman.

Dia mengambil keputusan itu setelah menyebut Berlin "nakal" dalam kontribusi mereka di NATO, dan memperlakukan AS di perdagangan "dengan sangat buruk".

Kepada awak media, Trump menuturkan bahwa saat ini terdapat 52.000 tentara AS yang bermarkas di Jerman Dia rencananya akan menguranginya menjadi 25.000.

Baca juga: Akan Kehilangan 9.500 Tentara AS, Jerman Mulai Risau

"Beban biayanya sangat berat bagi kami. Jadi, kami akan menguranginya paling tidak setengahnya," jelas presiden berusia 74 tahun itu.

Angka yang dipaparkannya merupakan kekeliruan karena menurut Pentagon, ada sekitar 34.000-35.000 yang berdinas di Negeri "Bir".

Dilansir AFP Senin (15/6/2020), jumlahnya akan sementara meningkat menjadi 50.000 personel karena terjadi di tengah persiapan rotasi.

Meski begitu, pesan sang presiden baik kepada Jerman, Eropa, hingga organisasi pertahanan Atlantik Utara sangatlah jelas dan tegas.

Sejak berakhirnya Perang Dunia II, pasukan AS ditempatkan di negara yang secara geopolitik vital, dan menjadi dinding pertahanan dari Uni Soviet selama era Perang Dingin.

Baca juga: Rencana Trump Potong Jumlah Pasukan Militer AS di Jerman Picu Kekhawatiran

Kebangkitan militer Rusia, di bawah pemerintahan Presiden Vladimir Putin, membuat peran Washington semakin vital dalam dua dekade terakhir.

Karena itu, negara-negara di kawasan Eropa tengah dan timur semakin mendsak AS untuk meningkatkan partisipasi mereka di NATO.

Trump menyatakan, dia ingin menghukum Jerman karena dianggap tidak memberi sumbangsih besar, dan bermaksud menjadikannya senjata dalam perdagangan.

"Mereka nakal. Selama bertahun-tahun mereka berutang NATO miliaran dollar. Jadi, kami melindungi mereka yang jelas-jelas bandel. Tak masuk akal," keluhnya.

Baca juga: Komandan Pasukan AS di Korsel Tidak Percaya Klaim Nol Kasus Virus Corona di Korea Utara

Senjata di perang dagang?

Presiden dari Partai Republik tersebut berkali-kali menuding Benua Biru tidak menjalankan kewajiban mereka, menyumbang dua persen GDP ke NATO.

Sebaliknya, mereka malah semakin menggantungkan pertahanan mereka kepada AS, yang menjadi pemimpin dalam aliansi tradisional itu.

Kabar rencana pengurangan tentara AS mau tidak mau membuat Jerman resah, dengan salah satu politisinya mengungkapkan kekhawatiran.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com