Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WNI di Wuhan Ceritakan Detik-detik Jelang Lockdown dan Misi Senyap Evakuasi

Kompas.com - 15/06/2020, 14:43 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Fadil menyebut proses evakuasi itu misi senyap. Mereka sudah kadung membeli logistik untuk seminggu ke depan, tapi dua hari setelah belanja mereka dapat kabar akan dievakuasi pada 1 Februari.

"Jadi ya alhamdulillah setelah 9 hari saya dan teman-teman lainnya terus berkoordinasi dengan KBRI Beijing, dengan masuk juga di media-media Indonesia untuk minta dievakuasi, akhirnya doa orangtua kami, doa warga negara Indonesia dikabulkan."

Sebanyak 238 WNI se-Provinsi Hubei dievakuasi. Mereka lalu di-briefing tentang proses evakuasi, seperti jam berapa berkumpul, di mana meeting point-nya, jam berapa ke bandara, dan barang-barang apa saja yang bisa dibawa.

Saat briefing, para WNI itu juga diperintahkan hanya boleh mengabarkan ke orangtua, tidak boleh ke teman-teman lainnya.

"Jadi kenapa dibilang misi senyap, ya supaya agar informasi ini tidak terlalu heboh," lanjut Fadil.

Menunggu hampir 10 jam di bandara

Fadil merasa lega akhirnya ia dan teman-temannya dievakuasi, dan meski harus menjalani karantina dulu selama 14 hari, itu bukan masalah.

"Enggak masalah yang penting kan sampai Indonesia dulu," kata salah satu teman Fadil yang diwawancarai di YouTube.

Baca juga: Dokter di Wuhan yang Kulitnya Menghitam Meninggal, Publik China Marah

Saat tiba di bandara, rombongan WNI itu tidak langsung berangkat. Butuh waktu hampir 10 jam untuk menyelesaikan proses keberangkatan, seperti pengecekan kesehatan dari petugas bandara, dan pengisian formulir.

"Jadi setelah melewati proses yang panjang dan sangat melelahkan, jam 4 subuh tanggal 2 Februari 2020 kita baru masuk ke waiting room untuk siap-siap naik pesawat," terang mahasiswa S3 Psikologi Pendidikan tersebut.

Sayangnya, tidak semua WNI dapat diangkut ke pesawat Batik Air relasi Wuhan-Natuna itu.

Ada 3 WNI lain yang tidak lolos pemeriksaan medis, sehingga mereka tidak diperbolehkan pergi dan harus kembali ke asrama masing-masing.

Saat di pesawat, semua ponsel penumpang diserahkan ke petugas, untuk menghindari penumpang mengunggah apa pun ke media sosial atau menghubungi keluarga.

Minggu (2/2/2020), pesawat mendarat dengan selamat di Batam, dan Fadil bersama rombongan WNI menjalani karantina 14 hari di Natuna, sebelum kembali ke daerah asalnya masing-masing.

Baca juga: Dokter di Wuhan yang Kulitnya Menghitam karena Pengobatan Virus Corona Meninggal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com