Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Gelombang Kedua Covid-19, Wuhan Tes Hampir 7 Juta Orang dalam 12 Hari

Kompas.com - 27/05/2020, 08:00 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

BEIJING, KOMPAS.com - Pejabat kesehatan China di kota Wuhan mengatakan mereka telah melakukan tes virus corona pada hampir 7 juta warganya selama 12 hari untuk mencegah gelombang kedua virus corona.

Sebanyak 6.68 juta orang diuji dengan tes asam nukleat, sebanyak 206 orang dilaporkan asimptomatik (terinfeksi tanpa gejala) berdasarkan perhitungan Bloomberg yang mengutip dari angka harian yang dirilis pejabat kesehatan lokal di Wuhan.

Uji virus corona dilakukan di Wuhan, bagaimana pun caranya, sejak 12 Mei lalu, beberapa hari setelah banyak kasus infeksi baru di China.

Baca juga: China Berencana Gunakan Vaksin pada Akhir Tahun meski Uji Coba Belum Usai

Uji massal yang dilakukan Wuhan merupakan bagian dari upaya China untuk mencegah kembalinya wabah dari berbagai aspek setelah mereka menutup negara yang menjadi kekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia itu.

Munculnya klaster-klaster baru di bagian timur laut China membuat para pejabat China untuk melakukan penutupan kembali terhadap 100 juta warganya di sana selama 76 hari menurut laporan Newsweek.

Pada rapat legislatif tahunan di Beijing, Senin (25/5/2020), presiden China Xi Jinping mendesak adanya tes virus corona yang masif sebagai upaya pencegahan terhadap gelombang kedua virus corona dan untuk membuka kembali perekonomian negara itu.

Baca juga: Meski Tak Catatkan Kasus Virus Corona untuk Pertama Kalinya, Ini Peringatan PM China

Komisi kesehatan kota Wuhan melaporkan pada satu hari pada Sabtu, 23 Mei lalu, kota itu melakukan tes sebanyak lebih dari 1.1 juta warga. 

Kecepatan tesnya mulai meningkat antara 12 Mei sampai 24 Mei sebagaimana pihak laboratorium dan perusahaan di seluruh kota itu menambahkan uji virus corona pada banyak warga sebanyak 26 kali.

Padahal di Amerika Serikat saja, tes virus corona pada warga hanya dilakukan lebih sedikit dari 1 juta orang di seluruh penjuru AS selama Maret berdasarkan Covid Tracking Project.

Baca juga: Menulis Buku Harian Selama Lockdown Covid-19 di Wuhan, Penulis Ini Tuai Kemarahan China

New York Times melaporkan pada Selasa bahwa tes virus corona telah menjangkau 90 persen di seluruh kota dan laboratorium di Wuhan dengan memprose sebanyak 1.47 juta tes pada Jumat lalu.

Padahal jika dibandingkan lagi, di New York sendiri, yang pernah jadi pusat wabah Covid-19 di AS dengan populasi sekitar 20 juta orang hanya mengetes sebanyak 1.7 juta warganya sejak 4 Maret.

Bahkan, sebelum upaya tes virus corona massal terhadap hampir 7 juta orang itu, banyak perusahaan yang berbasis di Wuhan meminta agar karyawan mereka diuji sebelum bisa mengakses pekerjaan mereka kembali.

Baca juga: Trump Salahkan China atas Pembunuhan Massal Pandemi Covid-19

Beberapa perusahaan di Wuhan meminta karyawannya dites dengan metode swab mau pun pengambilan darah.

"Kami tidak (akan) melanjutkan pekerjaan sampai kami menerima hasil negatif dari semua pekerja," kata Ke Jianjun, seorang pejabat di Kone Elevators Co.

"Kami tidak mau ambil risiko dengan memulai bisnis jika ada satu orang terinfeksi mau pun diduga terinfeksi," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com