Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Orang Antre di Pemakaman George Floyd: Dia Berkorban bagi Dunia

Kompas.com - 09/06/2020, 22:46 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News

HOUSTON, KOMPAS.com - Ketika George Floyd meninggalkan Houston dan menuju Minneapolis, semangatnya adalah memulai kehidupan yang baru.

Namun, dia kini kembali ke kota di Texas itu, di mana upacara pemakaman digelar untuknya setelah menjadi korban pembunuuhan polisi kulit putih.

Pemakaman George Floyd Gereja The Fountain of Praise akan dihadiri keluarga, teman, pemimpin politik, agama, hingga hak sipil.

Baca juga: Jalan Hidup George Floyd, dari Pria Biasa Menjadi Simbol Anti-rasialisme Dunia

Kematiannya di Minneapolis dua pekan lalu, tepatnya pad 25 Mei, terjadi dengan pedih karena lehernya ditindih dengan rekamannya menyebar luas.

Tewasnya Floyd memicu aksi protes dan demonstrasi, dengan jutaan orang menuntut penanganan ketidaksetaraan perlakuan bagi keturunan Afro-Amerika.

Pada Senin (8/6/2020), ribuan orang mengantre untuk hadir dalam acara penghormatan terakhir. Dengan per kelompok berisi 500 orang, mereka melewati peti mati berlapis emas.

"Perubahan sudah datang," ujar salah satu hadirin, Jesse Holmes. Dia menyebut perjuangan aktivis hak Afro-Amerika, Martin Luther King, terlaksana karena Floyd.

"Dunia tentu tidak akan sama lagi dan kami berterima kasih karenanya. Dia berkorban bagi dunia," kata Holmes dilansir Sky News Selasa (9/6/2020).

Di waktu bersamaan, kandidat presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden, menemui keluarga Floyd, di mana dia menyebut "belas kasih Floyd berarti untuk dunia".

Mantan wakil Barack Obama itu sudah merekam pidato penghormatan, yang rencananya akan diputar saat upacara dilangsungkan.

Baca juga: Buntut Kasus George Floyd, Capres Biden Akan Danai Reformasi Polisi AS Rp 4,2 Triliun

Kematian Floyd, setelah dia ditangkap karena diduga menggunakan uang palsu, sudah membuat isu diskriminasi rasial menjadi agenda nasional.

Joe Biden menuding Presiden Donald Trump bertindak secara "keji", di mana sang presiden berulang kali menyampaikan pesan "ketertiban dan kepatuhan".

Di Gedung Capitol Washington, politisi Demokrat berlutut selama 8 menit 46 detik, atau durasi ketika Floyd ditindih pelaku, Derek Chauvin.

Mereka melakukan itu sebagai bentuk penghormatan, dan juga menyampaikan bahwa mereka mengusulkan UU untuk merombak kepolisian.

Ketua House of Representatives, Nancy Pelosi, menyerukan bahwa sudah tiba saatnya dilakukan "perubahan secara struktural".

Dilaporkan mural untuk mengenang George Floyd dilukis di dekat kawasan rumah lamanya, yang berlokasi di Third Ward, Houston.

"Ini adalah momen yang sangat penting bagi rakyat AS," jelas Kepala Polisi House, Art Acevedo. Rencananya, Floyd akan dimakamkan di pinggiran Pearland.

Baca juga: Bunuh George Floyd, Uang Jaminan Derek Chauvin Ditetapkan Rp 14 Miliar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Global
Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Global
TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

Global
Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com