Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rencana Trump Potong Jumlah Pasukan Militer AS di Jerman Picu Kekhawatiran

Kompas.com - 08/06/2020, 10:22 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber AFP

Johann Wadephul, seorang anggota senior di Partai konservatif CDU Angela Merkel mengatakan bahwa rencana pengurangan pasukan menunjukkan bahwa administrasi Trump telah mengabaikan tugas kepemimpinan dasar yakni melibatkan mitra aliansi dalam membuat keputusan.

Namun, menurut pernyataan Wadephul pada Sabtu lalu, hal itu juga menjadi pecutan bagi negara-negara Eropa untuk lebih bertanggung jawab atas pertahanannya sendiri.

Perselisihan antara sekutu NATO hanya akan menguntungkan pihak China dan Rusia, demikian imbuh Wadephul.

Baca juga: Trump Batalkan Konferensi Pers Terakhir di Pertemuan NATO, Ada Apa?

Kesalahan besar

Rolf Muetzenich, pemimpin kelompok parlementer sayap kiri-tengah SPD, yang juga mitra koalisi junior Angela Merkel mengatakan pada Koran Funke bahwa rencana AS bisa mengarah kepada penataan kembali kebijakan keamanan yang berkelanjutan di Eropa.

Mantan Komandan Militer Angkatan Darat AS Ben Hodges, yang ditempatkan di kota Wiesbaden, Jerman sebelum masa pensiunnya, mengatakan bahwa penarikan pasukan AS merupakan suatu 'kesalahan besar'.

Hal itu bahkan dikatakan olehnya sebagai 'hadiah' untuk presiden Rusia, Vladimir Putin.

Baca juga: Mengapa NATO Takut jika Perjanjian Nuklir antara AS dan Rusia Runtuh?

"Pasukan AS tidak berada di Eropa untuk melindungi warga Jerman," ujar Hodges dalam kicauannya di Twitter, "Mereka berada di depan sebagai bagian dari NATO, untuk melindungi semua anggota termasuk AS."

Meski kehadiran militer AS telah sangat menurun sejak akhir Perang Dingin hampir tiga dekade lalu, Jerman tetap menjadi pusat penting bagi angkatan bersenjata AS.

Selain berfungsi sebagai pencegahan terhadap kebangkitan Rusia, pasukan AS menggunakan pangkalan mereka di Jerman untuk mengoordinasikan operasi militer di Eropa, Afrika dan Timur Tengah.

Baca juga: Komandan Pasukan AS di Korsel Tidak Percaya Klaim Nol Kasus Virus Corona di Korea Utara

Markas besar pasukan AS di Eropa dan Afrika keduanya berbasis di Stuttgart, sedangkan pangkalan udara AS di Ramstein memainkan peran utama dalam mengangkut tentara dan peralatan ke Irak dan Afghanistan.

Rumah sakit militer AS di Landstuhl, dekat Ramstein, adalah yang terbesar dari yang serupa dengannya di luar Amerika Serikat.

Sementara itu, menanggapi rencana Trump, Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki mengatakan pada Sabtu lalu bahwa dia berharap beberapa pasukan yang pindah dari Jerman dapat dipindahkan ke Polandia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Global
Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Global
Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com