Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kematian George Floyd dan Warga Kulit Hitam Lain di AS yang Picu Kerusuhan Besar

Kompas.com - 30/05/2020, 12:20 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Editor

KOMPAS.com - Kematian seorang pria kulit hitam tak bersenjata, George Floyd, setelah ia ditahan dan lehernya ditindih dengan lutut oleh polisi di Minnesota memicu lagi protes keras terkait kebrutalan kepolisian terhadap anggota kelompok minoritas di Amerika Serikat.

George Floyd (46 tahun) bekerja sebagai petugas keamanan di sebuah restoran di Minneapolis.

Ia didekati oleh beberapa petugas polisi yang menanggapi panggilan telepon pada malam 25 Mei, yang melaporkan adanya penipuan.

Lalu beredar video berdurasi 10 menit berisi Floyd mengerang dan berulang kali mengatakan “Saya tak bisa bernapas” kepada seorang polisi kulit putih yang menekan lehernya ke tanah dengan menggunakan lutut.

Sekalipun Floyd berulang kali mengatakan itu, si polisi tak menghentikan tekanannya sampai akhirnya Floyd dibawa ke rumah sakit dan meninggal dunia di sana.

Peristiwa ini terjadi di hari yang sama dengan beredarnya sebuah video lain berisi gambar seorang perempuan memanggil polisi saat terlibat pertengkaran kecil karena ia melepaskan ikatan anjingnya.

Kematian Floyd ini menyoroti statistik yang mengerikan terkait pembunuhan oleh polisi di Amerika.

Lebih dari 1.000 orang mati ditembak polisi di Amerika pada 2019.

Baca juga: Polisi Derek Chauvin yang Tindih George Floyd Dijerat Pasal Pembunuhan Berlapis

Tiga kali lipat

Menurut data yang diolah oleh koran Washington Post, 1.014 orang ditembak mati oleh petugas kepolisian di Amerika pada 2019.

Dan menurut beberapa penelitian, orang kulit hitam merupakan korban terbesarnya.

Kajian dari organisasi nonpemerintah bernama Mapping Police Violence menyatakan bahwa orang kulit hitam berpeluang tiga kali lipat lebih besar untuk terbunuh oleh polisi daripada orang kulit putih.

Kebrutalan polisi ini menimbulkan reaksi antara lain berupa gerakan #BlackLivesMatter.

Para pesohor seperti penyanyi Beyonce dan bintang olahraga basket Lebron James secara terbuka mendukung gerakan ini.

Kebrutalan terhadap George Floyd bukan yang pertama, dan berikut ini adalah beberapa korban lainnya, yang memicu protes berkepanjangan terkait rasisme di Amerika.

Baca juga: Rusuh Kematian George Floyd, Kantor CNN Dirusak Massa, Mobil Polisi Dibakar

Trayvon Martin, 26 Februari 2012

Trayvon Martin, pelajar kulit hitam berusia 17 tahun ditembak mati oleh George Zimmerman di Sanford, Florida.

Martin sedang mengunjungi saudaranya di sebuah perumahan yang memiliki pintu gerbangnya sendiri.

Ia dikonfrontir dan ditembak mati oleh George Zimmerman, seorang Hispanik sukarelawan ronda lingkungan.

Tahun 2013, juri menyatakan Zimmerman tidak bersalah. Hukum Amerika memperbolehkannya mengatakan ia menembak Trayvon karena membela diri.

Namun keluarga dan teman-teman Trayvon berkeras menyatakan bahwa itu adalah pembunuhan yang disengaja.

Pembunuhan ini penting perannya dalam memicu gerakan Black Lives Matter.

Baca juga: Demo Rusuh atas Kematian George Floyd, KJRI Chicago Pastikan WNI Aman

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Global
Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Internasional
Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Global
Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Global
Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Internasional
Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Presiden Ukraina Pecat Kepala Pengawalnya atas Rencana Pembunuhan

Presiden Ukraina Pecat Kepala Pengawalnya atas Rencana Pembunuhan

Global
Blinken: AS Menentang Pengusiran Warga Palestina dari Rafah

Blinken: AS Menentang Pengusiran Warga Palestina dari Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] Biden Menyesal Kirim Senjata ke Israel | Rangkuman Perang Rusia-Ukraina

[POPULER GLOBAL] Biden Menyesal Kirim Senjata ke Israel | Rangkuman Perang Rusia-Ukraina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com