Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhiri Lockdown Parsial 1 Juni, Singapura Menuju New Normal dalam 3 Tahap

Kompas.com - 19/05/2020, 22:07 WIB
Ericssen,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

SINGAPURA, KOMPAS.comSingapura mengumumkan lockdown parsial atau circuit breaker yang diterapkan sejak 7 April untuk melawan pandemi virus corona, akan resmi berakhir pada 1 Juni dan menuju kehidupan new normal.

Menteri Kesehatan Gan Kim Yong dilansir Channel News Asia Selasa malam (19/5/2020) menyampaikan, menurunnya kasus infeksi Covid-19 komunal di masyarakat dan stabilnya angka infeksi pekerja asing dari asrama menjadi faktor utama pencabutan lockdown parsial.

Namun Gan mengingatkan angka infeksi dapat kembali meningkat seiring dibukanya kembali Singapura.

Baca juga: TKI di Singapura Tidak Mudik 9 Tahun dan Tertunda Lagi karena Covid-19

Singapura telah mencatatkan 28.794 pasien yang terpapar Covid-19. Sebanyak 90 persen dari penderita adalah pekerja asing, mayoritas dari sektor konstruksi yang tinggal di asrama. Angka kematian tergolong rendah yaitu 22 orang atau 0.08 persen dari total pasien

Mencanangkan new normal, pemerintah Singapura secara bertahap dan hati-hati akan membuka kembali roda ekonomi dan kehidupan sehari-hari dalam 3 tahap.

Tahap pertama

Tahap pertama akan dimulai pada 2 Juni di mana aktivitas perkantoran dapat kembali berjalan normal.

Karyawan yang diizinkan bekerja di kantor di antaranya dari sektor manufaktur, keuangan, asuransi, informasi teknologi, dan komunikasi.

Total 33 persen akan kembali ke kantor, sedangkan sisanya diwajibkan tetap bekerja dari rumah atau work from home (WFH).

Sejumlah usaha seperti toko buku, reparasi pendingin ruangan (ac), serta toko hewan juga dapat kembali beroperasi.

Baca juga: Yayasan Temasek Singapura Kirim Bantuan Perangi Covid-19 ke 3 Daerah di Indonesia

Untuk sektor pendidikan, sekolah akan kembali dibuka namun hanya murid yang akan menghadapi ujian akhir yang diizinkan secara reguler menghadiri proses belajar-mengajar harian di kelas.

Siswa dari tingkatan lain akan melakukan rotasi tiap minggu antara belajar di rumah secara online dan belajar secara fisik di sekolah. Aktivitas ekstrakurikuler dilarang pada tahap pertama ini.

Warga Negeri “Merlion” juga diizinkan mengunjungi anggota keluarganya yang tinggal tidak serumah.

Kunjungan dibatasi hanya sehari sekali dengan maksimum 2 anggota keluarga yang bertandang. Lansia diminta tetap tinggal di rumah agar anak-anaknya yang mengunjungi mereka.

Sementara itu tempat ibadah dibuka hanya untuk aktivitas beribadah pribadi dihadiri maksimum 5 orang yang hidup serumah.

Baca juga: Umpat Polisi Terkait Virus Corona, WNI Diadili di Singapura

Tahap kedua

Singapura akan berpindah dari tahap pertama ke tahap kedua jika angka infeksi komunal tetap rendah dan kondisi asrama pekerja asing terkontrol baik.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Asal Usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal Usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Sebabkan 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Sebabkan 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com