Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsultasi Kehamilan Pelajar SMP-SMA Jepang Meningkat Selama Wabah Corona

Kompas.com - 15/05/2020, 15:44 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

TOKYO, KOMPAS.com - Di saat beberapa negara mencatatkan angka perceraian tinggi selama wabah corona, Jepang justru menorehkan angka konsultasi kehamilan tinggi.

Namun yang tidak biasa dalam situasi ini adalah, konsultasi kehamilan itu melibatkan banyak pelajar SMP hingga SMA.

Dilansir dari Japan Today pada Jumat (15/5/2020), RS Jikei di Kumamoto melaporkan peningkatan jumlah pelajar SMP dan SMA yang menghubungi departemen konsultasi kehamilan.

Baca juga: Viral Video Wanita Hamil Selamatkan Seekor Ular Sepanjang 1.8 Meter

Peningkatan dimulai pada Maret, tidak lama setelah Perdana Menteri Shinzo Abe meminta sekolah-sekolah di seluruh Jepang ditutup guna menekan penyebaran Covid-19.

Selama April, konselor kehamilan RS Jikei menangani lebih banyak pelajar SMP-SMA daripada di bulan lainnya, sejak departemen ini didirikan pada 2007.

"Dengan sekolah ditutup karena virus corona, banyak pelajar yang tinggal di rumah," wakil presiden RS Jikei, Ken Hasuda, menerangkan.

"Bagi sebagian besar dari mereka, ini menghadirkan peluang untuk aktivitas seksual, yang dalam beberapa kasus mengarah ke kehamilan yang tidak direncanakan."

Baca juga: Sambil Pakai Ventilator, Ibu Hamil Ini Berhasil Melahirkan Bayi Sehat

Awalnya diperkirakan remaja yang tinggal di rumah lebih sedikit kesempatannya untuk berhubungan seks.

Sebab, sangat janggal di Jepang sepasang kekasih muda-mudi tinggal di rumah yang sama, berbeda dengan yang diceritakan banyak anime.

Namun Hasuda berpendapat, dengan tidak adanya sekolah dan muda-mudi ini berada di rumah sedangkan orangtuanya keluar secara berkala untuk bekerja pada pagi atau sore hari, di situlah celah yang dimanfaatkan muda-mudi ini.

Baca juga: Berjamur dan Ada Serangga, Ibu Hamil Jepang Keluhkan 300.000 Masker Gratis dari Pemerintah

Mereka menyelinap ke rumah kekasihnya, menuju tempat tidurnya, dan masih punya waktu untuk kembali ke rumah sebelum orangtuanya pulang kerja.

Akan tetapi perlu dicatat bahwa divisi konsultasi kehamilan tidak hanya menangani pertanyaan dari orang yang sedang hamil.

Pertanyaan yang mereka terima dari remaja selama beberapa minggu terakhir termasuk, "Bisakah hamil jika pertama kali berhubungan seks?" lalu "Pacarku dan aku berhubungan seks, dan sekarang dia merasa mual di pagi hari."

Ada juga pertanyaan dari remaja yang mengatakan, mereka sudah mendapat hasil positif dari tes kehamilan.

Baca juga: Perawat Ini Tewas karena Covid-19 Saat Hamil, Bayinya Lahir dalam Kondisi Sehat

Meningkatnya konsultasi kehamilan pelajar SMP-SMA juga bukan berarti semua pelajar Jepang tidak mempraktikkan social distancing.

Pada April, divisi konsultasi kehamilan RS Jikei yang menerima pertanyaan dari semua daerah di Negeri "Sakura", telah menerima 75 panggilan konsultasi.

Angka itu meningkat 29 persen dibandingkan April tahun lalu, dan selama April 2020 dari semua konsultasi kehamilan yang diterima RS Jikei, 13 persen di antaranya adalah dari remaja, naik 2 kali lipat dari biasanya.

Baca juga: Misteri di Balik Keberhasilan Jepang Tangani Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com