Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Ini Susui 20 Bayi yang Ditinggal Mati Ibu Mereka akibat Pembantaian di Kabul

Kompas.com - 15/05/2020, 15:21 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber Daily Mail

KABUL, KOMPAS.com - Seorang ibu melakukan tindakan suka rela dengan menyusui 20 bayi yang baru ditinggal mati ibu mereka akibat pembantaian di rumah sakit Barchi, Kabul, Afghanistan Selasa lalu.

Tidak hanya para ibu yang baru melahirkan yang menjadi korban pembantaian. Namun juga bayi dan perawat rumah sakit. Total kematian akibat pembantaian itu sebanyak 24 jiwa.

Aksi pembantaian itu dilansir Daily Mail merupakan perbuatan anggota Negara Islam ISIS yang bersenjata.

Feroza Younis Omar, menyusui bayi-bayi yang ditinggal mati ibunya. Feroza sendiri memiliki seorang bayi berusia 14 bulan dan bekerja di kementerian perekonomian negara itu.

Bayi-bayi yang masih hidup dari aksi pembantaian itu dirawat di Rumah Sakit Ataturk, Kabul, Afghanistan. Feroza menyusui 20 bayi itu di sana.

Feroza berkata, "Kita semua telah dirusak oleh pelaku kriminal yang menghancurkan kemanusiaan di Afghanistan, saya salah satu korbannya."

Baca juga: Kisah Zainab, 7 Tahun Menanti Kehadiran Buah Hati, Hanya Berjumpa 4 Jam Sebelum Tewas akibat Pembantaian

Diketahui pada Selasa (12/5/2020) tiga pria bersenjata yang menyamar sebagai polisi membantai orang-orang di rumah sakit bersalin Barchi, di ibu kota Afghanistan pada pagi hari.

Sebelum menembak, mereka bahkan melemparkan granat. Ketiga penembak itu kemudian ditembak mati oleh aparat beberapa jam setelah pembantaian yang dilakukan mereka.

Tampak pasukan keamanan Afghanistan yang bersenjata lengkap sedang membawa bayi dari tempat kejadian, salah satu bayinya dibungkus selimut yang berlumuran darah.

Khadija, salah satu dari sedikit korban yang selamat dari pembantaian itu menceritakan bahwa dia terpaksa menunggu dan memeluk putranya yang baru lahir ketika tiga orang militan itu masuk dan menyerbu unit perawatan intensif (ICU) hanya beberapa jam setelah dia melahirkan.

Menurut Khadija, ruang ICU saat itu dipenuhi oleh asap dan peluru namun dia dan putranya selamat setelah bersembunyi di bawah meja.

Baca juga: Korban Serangan Milisi di Rumah Sakit Afghanistan Meningkat Jadi 24 Orang

Meski tidak ada grup mana pun yang mengklaim tanggung jawab atas pembantaian ini, Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani menyalahkan baik Taliban mau pun ISIS dan memerintahkan pasukan militer untuk mengubah taktik dari 'pertahanan' ke 'ofensif' atau penyerangan.

Taliban kemudian menanggapi dengan memperingatkan bahwa mereka 'siap sepenuhnya' untuk melawan pasukan Afghanistan.

Setelah serangan itu, setidaknya dua puluh bayi yang baru lahir dibiarkan tanpa pengasuh dan dipindahkan ke Rumah Sakit Ataturk di Kabul.

Pada Rabu, keluarga dari sekitar 15 bayi, yang ibunya tewas terbunuh, sedang menunggu kabar tentang apa yang akan terjadi pada bayi-bayi itu sebagaimana dilansir New York Times.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

Global
Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Internasional
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Global
Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Global
Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Global
Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com