Alhasil, Abin menderita kanker hati parah pada usia yang masih sangat muda. "Seluruh tragedi ini disebabkan oleh pihak rumah sakit."
Ketika Xu melacak putra kandungnya ke Zhumadian, dia melaporkan kejadian itu ke kantor polisi setempat dengan harapan mereka akan membantu menemukan Awu, seperti memberikan petugas rincian nomor identifikasi nasionalnya.
Kemudian diketahui bahwa Awu bekerja di kantor polisi tempat laporan itu diajukan.
Awu mengatakan kepada media setempat, "Ketika polisi pertama kali memanggil ayah (non-biologis) saya, dia pikir itu adalah penipuan. "
Tetapi secara kebetulan, ibu kandung saya melaporkannya ke kantor polisi yang sama tempat saya bekerja. Kolega saya kemudian menelepon saya. Begitulah saya tahu kenyataan yang ada.
Mereka memanggil saya kembali ke pos untuk verifikasi detil. Di sana saya bertemu ayah kandung saya dan paman saya untuk pertama kalinya.
Saya benar-benar bingung. Saya pikir tidak mungkin hal seperti ini terjadi. Sudah lebih dari 20 tahun. Di mana posisi saya saat ini sudah memiliki anak.
Itu adalah luapan emosi yang berbeda. Sangat sulit untuk digambarkan dengan kata-kata," ujar Awu panjang lebar.
Namun, Awu mengatakan dia akan tetap di Zhumadian dan sering mengunjungi orang tua kandungnya.
Baca juga: Wali Kota Osaka Dikritik Setelah Sebut Wanita Lebih Lama Berbelanja Dibanding Pria
Awu yang bekerja sebagai polisi, berencana untuk membawa mereka ke Provinsi Henan setelah mereka pensiun.
Dia berkata, "Orang tua asuh saya memperlakukan saya dengan sangat baik, memberi saya pendidikan, perawatan dan cinta.
Saya berharap untuk menyelesaikan ini dengan cara yang tidak membahayakan salah satu dari kedua orang tua saya. Mereka berdua adalah orang tua saya. Saya tidak ingin mengecewakan kedua belah pihak."
Menurut laporan, hasil tes paternitas Awu kembali keluar pada 21 April, hasilnya mengonfirmasikan bahwa dia memang putra Xu dan Yao.
Namun, tidak jelas kapan Tuan dan Nyonya Guo berencana untuk mengungkapkan identitas mereka yang sebenarnya kepada putra kandung mereka, Abin yang saat ini mengalami kanker hati.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.