Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

University of Melbourne Sampaikan Belasungkawa Atas Meninggalnya Profesor Arief Budiman

Kompas.com - 23/04/2020, 18:52 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Editor

KOMPAS.com - Arief Budiman meninggal di Ungaran (Jawa Tengah) pada Kamis (23/4/2020) di usia 79 tahun.

Dia meninggalkan istrinya, Leila Chairani Budiman, seorang anak perempuan dan seorang anak laki-laki dan beberapa orang cucu.

Arief Budiman pernah menjadi tenaga pengajar di University of Melbourne dari tahun 1996-2008, demikian dikatakan oleh Profesor Vedi Hadiz dalam pernyataan yang dikeluarkan Asia Institute atas nama universitas tersebut.

Menurut Vedi Hadiz yang juga berasal dari Indonesia, Profesor Arief Budiman merupakan pendiri studi Indonesia di universitas tersebut dan mereka yang mengenalnya pasti mengenal dengan rasa bangga.

"Arief dikenal dengan seseorang yang memiliki integritas dan keberanian, hal yang membuatnya sering berurusan dengan pemerintah Indonesia di masa Orde Baru."

"Dia adalah seorang akademisi aktivis dalam arti sebenarnya, dan menjadi mentor bagi banyak akademisi, termasuk saya," tambah Vedi.

Baca juga: Arief Budiman di Mata Sang Istri: Akademisi yang Mencari Kebenaran

"Saya bangga bisa mengenal dia dengan baik. Saya juga senang bisa mengunjungi dia beberapa kali dalam tahun-tahun terakhir, selama dia menderita sakit yang panjang." kata Vedi lagi.

Menurut Dodi Ambardi, menantu Arief Budiman kepada ABC Indonesia, Arief meninggal pukul 11.40 pagi tadi di Rumah Sakit di daerah Bawen.

"Beberapa hari lalu beliau masuk ICU," katanya.

Selama dua tahun terakhir, menurut Dodi Ambardi, Arief Budiman tinggal di Salatiga.

"Dia di Salatiga, cuma di rumah saja. Ruang kamarnya yang diperluas untuk jalan dan gerak di rumah. Itu sudah dua tahun terakhir kalau gak salah. Sesekali saja ke Jogja, ke tempat saya." kata Dodi.

Kabar meninggalnya Arief Budiman juga disampaikan oleh salah seorang rekan lamanya, Profesor Ariel Heryanto.

"Selamat jalan kawan lama dan rekan sejawat Arief Budiman. Terima kasih atas semua yang kau sumbangkan untuk Indonesia," tulis Profesor Ariel Heryanto yang baru saja menyelesaikan tugasnya bulan Maret lalu menjadi Direktur Herb Feith Indonesian Engagement Center di Monash University di Melbourne.

Di era1990-an, Ariel Heryanto dan Arief Budiman pernah sama-sama menjadi tenaga pengajar di Universitas Kristen Satya Wacana di Salatiga, sebelum kemudian pindah ke luar negeri, setelah adanya konflik dengan pengelola universitas tersebut.

Baca juga: Meninggal Dunia, Berikut Sosok Arief Budiman yang Dikenal Konsisten Membela Kaum Marjinal

Dikenal juga sebagai kakak Soe Hok Gie

Bagi generasi muda Indonesia, Arief Budiman mungkin lebih dikenal dalam hubungannya dengan Soe Hok Gie, tokoh mahasiswa yang meninggal pada1970-an yang kemudian kisah hidupnya difilmkan dengan judul Gie.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com