Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO: Belum Ada Bukti Pasien yang Sudah Pulih Punya Kekebalan Tubuh atas Covid-19

Kompas.com - 18/04/2020, 12:19 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News

JENEWA, KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, sejauh ini belum ada bukti bahwa pasien yang pulih dari Covid-19 mempunyai kekebalan tubuh atas wabah itu.

Pemerintah Inggris dilaporkan sudah membeli 3,5 juta unit tes serologi, yang menentukan level antibodi di dalam plasma darah.

Namun, epidemiologis WHO menerangkan, saat ini belum ada bukti tes antibodi itu bisa menunjukkan seseorang yang terinfeksi Covid-19 tak akan terpapar lagi.

Baca juga: China Revisi Angka Korban Meninggal Covid-19, WHO: Negara Lain Akan Melakukan Hal Sama

Banyak dari tes yang dikembangkan itu adalah tes darah kecil, mirip tes HIV instan, dan dipakai untuk mengukur kadar antibodi untuk melawan virus.

Dalam konferensi pers virtual di Jenewa, Dr Maria van Kerkhove berujar, banyak negara mengusulkan penggunaan rapid diagnostic tes serologi.

Dilansir Sky News, Sabtu (18/4/2020), Van Kerkhove mengatakan, penggunaan tes itu untuk mengukur apa yang mereka kira adalah imunitas melawan Covid-19.

"Saat ini, kami belum punya bukti penggunaan tes serologi bisa menunjukkan seseorang punya kekebalan tubuh dan tak akan terinfeksi lagi," papar dia.

Van Kerkhove menjelaskan, alat tersebut dipergunakan untuk mengukur seroprevalence, atau kadar antibodi. Namun, bukan berarti mereka imun dari virus corona.

Dia mengapresiasi jika ada banyak tes yang dikembangkan. Tetapi, pemeriksaan itu perlu divalidasi untuk memastikan mereka benar-benar menggelar pemeriksaan.

Pendapat Van Kerkhove diperkuat oleh koleganya, Dr Michael Ryan, yang menerangkan bahwa penggunaan tes antibodi juga memunculkan isu mengenai etika.

Dia menuturkan, WHO perlu mendalaminya secara serius dan juga melihat sejauh apa perlindungan yang bisa diberikan melalui tes tersebut.

"Anda mungkin punya seseorang yang yakin dia seropositif (telah terinfeksi), dan dilindungi dalam situasi ketika mereka telah terpapar," papar Ryan.

"Padahal, dalam kenyataannya, mereka rentan terhadap penyakit itu," lanjut dia.

Baca juga: Trump Potong Dana WHO, Tedros: Kami Kecewa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com