Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Ini Ditahan karena Pukul Ibunya yang Sembunyikan Tisu Toilet

Kompas.com - 10/04/2020, 15:11 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

LOS ANGELES, KOMPAS.com - Seorang pria di California, Amerika Serikat, ditangkap minggu ini setelah diduga memukul ibunya yang menyembunyikan tumpukan tisu toilet.

Dilansir dari AFP, insiden itu terjadi karena sang ibu menilai ada penggunaan berlebihan pada barang langka tersebut.

Baca juga: BreadTalk Singapura Hadirkan Kue Tisu Toilet, Bagaimana di Indonesia?

Polisi mendatangi kediaman keluarga itu di Saugus, utara Los Angeles pada Senin (6/4/2020) pukul 3.00 pagi.

Petugas kepolisian datang setelah terjadi perselisihan ada perselisihan keluarga tentang produk kebersihan tersebut, ungkap juru bicara Santa Clarita Valley Sheriff's Station, Shirley Miller.

Baca juga: Sindir Panic Buying, Seorang Pria di Florida Gantung Tisu Toilet Besar di Depan Rumahnya

"Perang argumen antara Adrian Yan (26) dengan ibunya meningkat, yang berujung pada pukulan Yan ke wajah sang ibu," kata Miller dikutip dari AFP.

Yan lalu ditahan dengan tuduhan battery charge, yaitu jenis tuduhan kriminal yang melibatkan kekuatan secara tidak sah terhadap tubuh orang lain.

Dalam banyak kasus battery charge mengakibatkan tuduhan kejahatan ringan atau pelanggaran hukum.

Baca juga: Viral Video Kue Tisu Toilet di Tengah Pandemi Covid-19, Laris Diburu Pembeli

Sang ibu menerangkan kepada para deputi, bahwa dia menyembunyikan tisu toilet dari putranya karena memakai terlalu banyak.

Seperti yang diketahui, tisu toilet sekarang menjadi barang langka di beberapa negara, setelah wabah virus corona meluas ke seluruh dunia.

Miller melanjutkan, kebijakan lockdown yang diberlakukan di banyak negara telah memicu peningkatan insiden kekerasan keluarga.

Baca juga: Bukan Tisu Toilet, Warga Perancis Panik Borong Roti Baguette Saat Pengumuman Lockdown

"Ketegangan memuncak di banyak rumah tangga karena instruksi untuk tetap di rumah."

"Ini (pemukulan Yan ke ibunya) juga sudah diduga (penyebabnya)," pungkas Miller.

Kasus virus corona di AS saat ini adalah yang terbanyak di dunia.

Data dari Worldometers menunjukkan, hingga Jumat (10/4/2020) terdapat total 468.895 kasus virus corona di Negeri "Uncle Sam".

Baca juga: AS Kritik WHO, Anggap Hiraukan Peringatan Dini Virus Corona dari Taiwan

Sebanyak 16.697 korban meninggal dunia, sedangkan yang sembuh 25.928 pasien.

Kemudian dari 426.270 kasus aktif, 10.011 di antaranya berada dalam kondisi kritis.

Negara pimpinan Donald Trump tersebut telah melakukan 2.376.977 tes virus corona, terbanyak di dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Global
Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Global
Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Global
Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com