Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Eksplor Efektivitas Obat Anti-Malaria untuk Tangkal Virus Corona

Kompas.com - 20/03/2020, 20:13 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

WASHINGTON, D.C, KOMPAS.com - Para ilmuwan sedang mengeksplorasi obat anti-Malaria yang murah dan bisa menjadi pengobatan efektif untuk virus corona.

Chloroquine, telah digunakan selama beberapa dekade untuk mencegah orang terkena malaria. Penyakit yang disebarkan oleh nyamuk.

Saat kompetisi untuk menemukan obat yang mampu hentikan wabah virus corona masih berlanjut, perhatian ilmiah justru beralih pada efek anti-Virus obat tersebut.

Pada Kamis (19/03/2020), Presiden AS Donald Trump dan Komisaris Administrasi Makanan dan Obat-obatan AS, Dr. Stephen Hahn mengumumkan bahwa chloroquine adalah salah satu dari sejumlah pendekatan yang tengah diuji untuk atasi Covid-19.

Baca juga: Update Virus Corona 20 Maret: Korban di Italia Lampaui China | Raja Salman Angkat Bicara

Pada Selasa lalu, Universitas Minnesota mengungkapkan bahwa mereka tengah meluncurkan uji klinis apakah hydroxychloroquine, turunan dari chloroquine dapat mencegah orang yang terkena virus.

Sukarelawan uji klinis yang telah terpapar Covid-19 namun tidak merasa sakit akan diberi hydroxychloroquine untuk dilihat apakah dapat menghentikan perkembangan penyakit atau mengurangi keparahannya.

Menurut tes laboratorium yang dilakukan oleh Institut Virologi Wuhan di China, chloroquine ditemukan "sangat efektif" dalam mengendalikan infeksi Covid-19.

Baca juga: Selingkuh di Italia, Pria Ini Positif Virus Corona

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga memasukkan chloroquine sebagai salah satu obat yang diprioritaskan di bawah Uji Solidaritas Global.

Yaitu sebuah studi internasional yang menyatukan berbagai upaya dari berbagai negara untuk menguji potensi perawatan virus corona.

Obat lainnya yang dalam fokus pengujian ada remdesivir (pengembangan pengobatan anti-Ebola), lapinovir, ritonovir dan obat HIV.

Dr Andrew Preston, pakar dalam Patogenesis Mikroba di Universitas Bath mengatakan bahwa chloroquine lebih dikenal sebagai obat anti-Malaria.

Baca juga: Dengan Tingkat Tes Rendah, Virus Corona Menyebar dalam Bayangan

“Obat itu murah, dianggap relatif aman bagi manusia dan telah digunakan selama lebih dari 70 tahun," ungkap Preston.

“Namun, selama lebih dari 10 tahun telah ada penelitian yang melaporkan efek anti-Virus chloroquine, atau turunannya hydroxychloroquine, terhadap flu dan SARS. Sehingga meningkatkan harapan terhadap aktivitas terhadap virus corona saat ini," imbuh Preston.

Dr. Preston mengatakan penelitian yang menunjukkan efek anti-Virus chloroquine selama wabah virus SARS sebelumnya menerima "perhatian yang relatif sedikit" ketika wabah SARS berlalu.

Dia menyoroti penelitian terbaru di Marseille, Perancis, di mana uji coba pengobatan chloroquine pada 20 pasien Covid-19 di rumah sakit menunjukkan 70 persen dianggap sembuh setelah enam hari.

Baca juga: Virus Corona: Sepuluh Hal yang Paling Sering Ditanyakan Mengenai Covid-19 Beserta Jawabannya

Dr. Preston menekankan lebih banyak pengawasan diperlukan dari hasil serta uji coba terkontrol yang lebih besar pada efektivitas chloroquine.

"Tapi di antara kegelapan yang menindas dari situasi saat ini, secercah harapan sangat disambut," tambahnya.

Robin May, Profesor Penyakit Menular di Universitas Birmingham, mengatakan tentang chloroquine, "Ini adalah obat yang memiliki sejarah panjang dan digunakan melawan malaria. Pada dasarnya karena itu berdifusi menjadi sel darah merah, membuat lingkungan di dalam sel kurang cocok untuk hidup parasit."

Dia melanjutkan bahwa karena memiliki sejarah panjang penggunaan klinis, profil keamanan chloroquine sudah mapan dan murah serta relatif mudah dibuat.

Baca juga: Selama Wabah Corona Berlangsung, AS Izinkan Imigran Ilegal dapat Akses Pengobatan

 

Sehingga secara teoritis akan cukup mudah dan cepat menjadi uji klinis. Jika berhasil, pada akhirnya  masuk ke dalam perawatan medis.

Bulan lalu, diketahui bahwa Departemen Kesehatan dan Perawatan Sosial Inggris telah melarang “ekspor paralel” chloroquine dan ritonavir atau lopinavir.

Ekspor paralel terjadi ketika perusahaan membeli obat-obatan untuk pasien di Inggris dan menjualnya dengan harga lebih tinggi di negara lain.

Baca juga: Hotel Bintang Empat di Madrid Disulap Jadi Fasilitas Medis untuk Tangani Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-828 Serangan Rusia ke Ukraina: AS-Jerman Beri Izin Ukraina Serang Wilayah Rusia Pakai Senjata Mereka | China Tak Memihak

Rangkuman Hari Ke-828 Serangan Rusia ke Ukraina: AS-Jerman Beri Izin Ukraina Serang Wilayah Rusia Pakai Senjata Mereka | China Tak Memihak

Global
Marian, Ibu dari Michelle Obama Meninggal di Usia 86

Marian, Ibu dari Michelle Obama Meninggal di Usia 86

Global
Gelombang Panas di India Tewaskan 33 orang, Termasuk Para Petugas Pemilu

Gelombang Panas di India Tewaskan 33 orang, Termasuk Para Petugas Pemilu

Global
Jelang Final Liga Champions dan Euro 2024, Spanyol Sita 11 Ton Kaus Sepak Bola Palsu

Jelang Final Liga Champions dan Euro 2024, Spanyol Sita 11 Ton Kaus Sepak Bola Palsu

Global
Netanyahu Bersikeras Perang Gaza Tak Akan Berakhir sampai Hamas Hilang Kemampuan

Netanyahu Bersikeras Perang Gaza Tak Akan Berakhir sampai Hamas Hilang Kemampuan

Global
Hamas Respons Positif Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel yang Diumumkan Biden

Hamas Respons Positif Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel yang Diumumkan Biden

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel yang Diumumkan Biden, Terdiri 3 Fase

Isi Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel yang Diumumkan Biden, Terdiri 3 Fase

Global
Umumkan Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel, Biden: Sudah Waktunya Perang Gaza Berakhir

Umumkan Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel, Biden: Sudah Waktunya Perang Gaza Berakhir

Global
[POPULER GLOBAL] Pertempuran Rafah Kian Sengit | Trump Divonis Bersalah

[POPULER GLOBAL] Pertempuran Rafah Kian Sengit | Trump Divonis Bersalah

Global
Mantan Jubir Iran Bergelar Doktor Calonkan Diri Maju Pilpres

Mantan Jubir Iran Bergelar Doktor Calonkan Diri Maju Pilpres

Global
Israel: Pertempuran di Gaza Utara Berakhir

Israel: Pertempuran di Gaza Utara Berakhir

Global
Panzerbike, Sepeda Motor Terberat di Dunia Bermesin Tank Soviet

Panzerbike, Sepeda Motor Terberat di Dunia Bermesin Tank Soviet

Global
75 Tentara yang Ditawan Rusia Dikembalikan ke Ukraina

75 Tentara yang Ditawan Rusia Dikembalikan ke Ukraina

Global
Influencer Ini Dikecam Usai Tinggalkan Orang yang Diberi Tantangan Lompat ke Danau dengan Imbalan Rp 325.000

Influencer Ini Dikecam Usai Tinggalkan Orang yang Diberi Tantangan Lompat ke Danau dengan Imbalan Rp 325.000

Global
Isi Surat Pemimpin Tertinggi Iran bagi Mahasiswa Pro-Palestina di AS

Isi Surat Pemimpin Tertinggi Iran bagi Mahasiswa Pro-Palestina di AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com