ROMA, KOMPAS.com - Sebuah kota kecil di kawasan utara Italia dilaporkan berhasil menghentikan kasus infeksi baru virus corona melalui eksperimen.
Vo, berlokasi di dekat Venezia, adalah satu dari 11 kota dan desa yang menjadi lokasi terdampak utama penyakit dengan nama resmi Covid-19.
Begitu virus corona mulai menjangkiti Eropa seperti dilansir Sky News Rabu (18/3/2020), Vo memutuskan untuk segera melakukan eksperimen.
Baca juga: Bantuan untuk Wabah Virus Corona, China Kirim Pakar Medis ke Italia
Percobaan itu adalah pengujian total ke seluruh kota yang berpopulasi 3.300 jiwa, dan menerapkan karantina ketat bagi mereka yang terinfeksi.
Media lokal Negeri "Pizza" memberitakan, sejak Jumat pekan lalu (13/3/2020) Vo tidak melaporkan satu pun adanya infeksi baru Covid-19.
"Adanya pelaksanaan tes begitu vital. Uji coba itu menyelamatkan banyak nyawa," terang Wali Kota Vo, Giuliano Martini, dikutip media setempat.
Pakar infeksi dari Imperial College London, Andrea Crisanti, terlibat dalam upaya kota dalam memerangi virus yang terdeteksi di Wuhan, China.
Baca juga: Katup Seharga Rp 16.000 dari Printer 3D Jadi Penyelamat Nyawa Pasien Corona di Italia
Crisanti mengatakan, mereka tidak melakukan satu pemeriksaan. Mereka menguji coba secara kontinyu terhadap seluruh populasi Vo.
"Di Vo Euganeo, kami melaksanakan pemeriksaan massal terhadap seluruh penduduk kota. Bahkan mereka yang tidak mempunyai gejala sedikit pun," kata dia.
Tidak hanya dites, Profesor Crisanti menerangkan mereka menerapkan isolasi bagi warganya. Sehingga mereka tidak melakukan kontak yang berujung pada penularan.
Dia mengungkapkan, pihaknya melakukan tes kedua di mana hasilnya terjadi 90 persen penurunan kasus positif virus corona.
Baca juga: Mengapa Korban Meninggal Infeksi Corona di Italia Sangat Banyak
Dari semua penularan positif, delapan di antaranya tidak menunjukkan gejala. Fakta tersebut menjadi alarm bagi tim medis.
Sebab dalam penuturan Profesor Crisanti, dari setiap pasien yang memperlihatkan gejala Covid-19, ada 10 yang tidak menunjukkannya.
"Kita bisa memeriksa orang terdekat pasien yang tak menunjukkan gejala. Kami menggunakan kasus tanpa gejala ini untuk memperluas pemeriksaan kami," jelas dia.
Sejauh ini, Italia telah melaporkan lebih dari 2.500 korban meninggal dan sekitar 28.000 kasus positif SARS-Cov-2 tersebut.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) melalui Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus mendesak seluruh negara untuk mengadakan tes Covid-19.
"Kami punya satu pesan yang mudah kepada dunia. Uji, uji, uji. Seluruh negara harus menyelenggarakan tes. Kita tak bisa melawan musuh ini dalam keadaan buta," tegasnya.
Baca juga: Italia Lockdown, Suplai Suku Cadang Vespa Masih Aman
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.