Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hanya dalam 3 Minggu Perusahaan di Korsel Bisa Bikin Alat Tes Virus Corona, Begini Caranya

Kompas.com - 16/03/2020, 18:43 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber CNN

Perusahaan yang didirikan pada tahun 2000 ini bahkan masih memiliki stok untuk tiga bulan ke depan.

Baca juga: 3 Kunci Korea Selatan Berhasil Tangani Virus Corona Lebih Baik dari Negara Lain

Namun Chun menekankan Seegene harus terus membuat alat tes ini, karena aspek kebutuhannya lebih penting daripada keuntungan finansial.

"Kami harus menyediakan atau berkontribusi dengan satu cara atau cara lain. Itu sebabnya (kami memasok) ke seluruh dunia," katanya.

Kesalahan negara lain

Chun kemudian menjabarkan kesalahan-kesalahan negara lain dalam melakukan tes. Salah satunya adalah menguj secara manual, bukan otomatis.

Semua tes dimulai dengan perawat mengambil sampel dari pasien. Jika diuji secara manual, ilmuwan akan memakai pipet untuk menempatkan alat tes ke sampel.

Namun di Korsel pengujiannya telah dilakukan secara otomatis, dengan memasukkan sampel ke mesin diagnostik.

Di dalam mesin, pipet bisa mencapur cairan dalam sejumlah tes sekaligus. Menurut Chun, hanya butuh 4 jam untuk menguji 94 pasien, empat kali lebih cepat dari tes manual.

Baca juga: WNI yang Kembali dari Iran, Italia, dan Korsel Akan Diperiksa Setibanya di Bandara

Ini juga mengurangi risiko kesalahan manusia atau kontaminasi.

Penghambat lain bagi beberapa negara adalah jenis alat tes yang digunakan.

Ada tiga gen yang dapat diuji untuk mengonfirmasi virus corona, dan alat dari Seegene mampu memguji tiga gen dalam satu tabung.

Chun percaya jika Amerika Serikat (AS) memiliki akses ke sistem Seegene, negara itu dapat menguji 1 juta pasien seminggu.

Baca juga: Imbas Corona, Motor Custom Indonesia Batal Tampil di Amerika

Tapi untuk saat ini "Negeri Paman Sam" masih menunggu persetujuan dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan atau Food and Drug Administration (FDA).

"Masalahnya adalah mereka tidak memiliki kesempatan untuk menguji orang-orang dengan benar."

"Tanpa diagnosis yang tepat, tidak ada yang tahu apa yang terjadi," pungkasnya.

Baca juga: Mengapa Isolasi dan Karantina Penting untuk Cegah Penyebaran Corona?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com