Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hanya dalam 3 Minggu Perusahaan di Korsel Bisa Bikin Alat Tes Virus Corona, Begini Caranya

Kompas.com - 16/03/2020, 18:43 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber CNN

Tahapan selanjutnya adalah mendapat persetujuan untuk melakukan tes.

Normalnya butuh waktu 1,5 tahun untuk menyerahkan dokumen-dokumen ke otoritas terkait dan membuatnya disetujui, tapi kali ini hanya butuh seminggu.

Lee Dae-hoon yang memimimpin tim ilmuwan bekerja untuk mengembangkan alat uji virus corona, telah menghabiskan banyak waktu untuk bekerja mengatasi penyakit.

Dia tidak pernah melihat KCDC menyetujui pengajuan tes secepat ini.

Baca juga: Cerita Survivor Corona Asal Korea, Sempat Pede Tak Bakal Terinfeksi

Pada 12 Februari, Seegene keluar dan mengucapkan terima kasih pada KCDC untuk proses cepatnya.

Saat itulah para ilmuwan mengetahui pengajuan tes mereka diterima, karena pemerintah telah mengevaluasi tes dengan sampel pasien mereka sendiri.

Membagikan alat tes ke rumah sakit

Pada pertengahan Februari kasus virus corona di Korsel telah meningkat drastis, dan pada 23 Februari Presiden Moon Jae-in memperingatkan krisis ini mencapai tingkat tertinggi.

Chun Jong-yoon selaku Kepala Eksekutif dan pendiri Seegene langsung menginstruksikan 395 karyawannya untuk meninggalkan pekerjaan lain dan fokus membuat alat tes virus corona.

Baca juga: Tak Patuh, Gereja di Korea Selatan Masih Buka Layanan Saat Virus Corona

"Operasi darurat berarti semua divisi, Anda harus mengubah pekerjaan Anda. Semua tim kami fokus pada pengembangan produk virus corona," tuturnya dikutip dari CNN.

Seegene adalah satu dari empat perusahaan domestik yang menyediakan alat tes virus corona di Korea Selatan.

Selain permintaan dalam negeri, Seegene juga mendapat permintaan dari luar negeri, sekitar 30 negara termasuk Italia dan Jerman.

Awalnya Seegene sempat kewalahan memenuhi permintaan, tapi sekarang mereka sudah mengatasinya.

Baca juga: Belajar dari Korea Selatan, Ini Rekomendasi Ilmuwan Diaspora Tangani Corona

Seegene sanggup membuat sekitar 10.000 alat per minggu, dan setiap alat dapat menguji 100 pasien.

Stok pun cukup banyak untuk menguji 1 juta pasien tiap minggu, dengan biaya di bawah 20 dollar AS (setara dengan Rp 300.000) per tes.

Noh Si-won, Direktur Eksekutif Strategi Perusahaan, mengatakan ini adalah pertama kalinya dia melihat perusahaan itu memproduksi produk dalam skala sebesar ini.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com