Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virus Corona bagi Sepak Bola Italia Sama Mematikannya dengan Dua Perang Dunia

Kompas.com - 11/03/2020, 12:28 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

ROMA, KOMPAS.com - Kegilaan orang Italia pada sepak bola tak perlu diragukan lagi. Bahkan saking "gilanya", cuma ada tiga peristiwa di dunia ini yang bisa menghentikan roda sepak bola berputar di Italia.

Mulai Selasa (10/3/2020) semua ajang olahraga di Italia termasuk liga sepak bola Serie A, ditangguhkan selama sebulan karena wabah virus corona.

Perdana Menteri Italia, Giuseppe Conte, mengumumkannya dalam sebuah dekrit. Aturan ini dibuat semata-mata untuk menekan penyebaran virus corona yang telah menewaskan 631 orang di negara berpenduduk 60 juta jiwa itu.

Baca juga: Italia Laporkan Kenaikan Tertinggi Virus Corona sejak Outbreak

Federasi Sepak Bola Italia, FIGC, dan operator Lega Serie A langsung mengadakan pertemuan hari itu juga, untuk membicarakan rencana pemulihan.

Rencana yang tentu saja baru bisa diwujudkan paling cepat April, itu pun tergantung dari perkembangan virus corona di "Negeri Piza".

"Sayangnya, saya tidak terlalu optimis," kata Presiden AC Milan, Paolo Scaroni, dikutip dari AFP.

I Rossoneri, julukan AC Milan, menyumbang 250 ribu euro (sekitar Rp 4 miliar) pada Senin (9/3/2020) untuk membantu perawatan pasien di wilayah Lombardy.

Milan sendiri adalah ibu kota Lombardy, wilayah yang terkena dampak virus corona paling parah.

"Sangat banyak yang terlibat di sepak bola, dan besar risiko terjadi penularan. Apa lagi jika mereka tidak dipantau seperti halnya para pemain," imbuh Scaroni.

CEO AC Milan, Ivan Gazidis, mengatakan ada hal-hal dalam hidup yang lebih penting dari sepak bola.

"Kita semua harus bertindak dengan tanggung jawab penuh dan mendengarkan saran dari otoritas terkait," ucap eks CEO Arsenal tersebut.

Baca juga: Update Virus Corona 10 Maret: Karantina di Seluruh Italia | Presiden China Kunjungi Wuhan

Sepanjang sejarah sepak bola Italia, hanya ada tiga peristiwa yang bisa menghentikan roda sepak bola berputar di sana.

Sebelum virus corona, "calcio" pernah terhenti karena Perang Dunia di 1916-1919 dan 1943-1945.

Bahkan di tahun 1973 ketika wabah kolera menewaskan 227 orang di Italia termasuk lebih dari 170 di Naples, "calcio" terus bergulir.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Hidup Ronaldinho yang Memudar | Italia Tutup Negara untuk Perangi Virus Corona

Dilema Piala Eropa 2020

Andai kata Serie A kembali bergulir awal April, waktunya sangat mepet dengan giornata (pekan) terakhir yang dijadwalkan pada 24 Mei.

Sangat sedikit waktu bagi pemain internasional dan timnas Italia untuk mempersiapkan diri jelang Piala Eropa 2020 yang dimulai 12 Juni.

Muncul juga kekhawatiran turnamen empat tahunan ini diundur atau bahkan dibatalkan.

Italia sendiri merupakan salah satu dari 12 negara yang menjadi tuan rumah, dan akan menggelar pertandingan pembuka melawan Turki di Stadio Olimpico, Roma.

Baca juga: Kisah Dokter Italia di Tengah Virus Corona: Perang Sudah Pecah

Media-media Italia telah berspekulasi tentang minimnya waktu persiapan jelang Piala Eropa 2020.

Untuk Piala Italia contohnya, setelah penundaan usai leg pertama semi-final dimainkan, hampir tidak mungkin turnamen bisa selesai sebelum musim panas.

Sebab dalam waktu bersamaan Liga Champions dan Liga Europa tetap bergulir, dan dimainkan secara tertutup.

Dekrit Perdana Menteri Italia memang memberi pengecualian untuk ajang-ajang olahraga internasional, yang tetap bisa dimainkan tapi tanpa penonton.

Pekan ini Inter Milan bermain pada Kamis di kandang melawan Getafe dalam Liga Europa, sedangkan Juventus akan menjamu Lyon di leg kedua babak 16 besar Liga Champions, pekan depan.

Pekan depan juga menjadi giliran AS Roma yang menyambut tamunya, Sevilla, di Stadio Olimpico dalam ajang Liga Europa.

Baca juga: Dampak Lockdown Italia karena Virus Corona: Serie A Dihentikan, Upacara Pemakaman Ditiadakan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal Usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal Usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com