Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Dokter Italia di Tengah Virus Corona: Perang Sudah Pecah

Kompas.com - 10/03/2020, 20:21 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Sky News

BERGAMO, KOMPAS.com - Seorang dokter di pusat wabah virus corona di Italia mengungkapkan perjuangannya melawan virus corona ibarat perang tanpa henti.

Dilansir dari Sky News, dokter itu menggambarkan bangsal terisi penuh dan dokter bekerja tanpa henti untuk menyelamatkan nyawa.

Dokter bernama Daniele Macchini itu mengunggah pengalamannya di Facebook, menyamakan virus corona dengan "tsunami yang telah melanda kita semua".

Ketika Italia memerangi wabah penyakit ini, dokter membandingkannya seperti perang. Virus corona memutuskan siapa yang hidup, mati, dan siapa yang mendapat akses ke unit intensif dalam jumlah terbatas.

Dr Macchini berbicara apa adanya tentang tekanan besar yang dihadapi stafnya di "garis depan", melawan virus yang telah merenggut 463 nyawa di lebih dari 9.000 kasus infeksi ini, hanya dalam dua minggu.

Pesan ini dibagikan tepat sebelum pemerintah melakukan karantina yang mencakup seluruh Italia.

Baca juga: Serupa tapi Tak Sama, Ini Bedanya Karantina di Wuhan dan Italia

Sang dokter bekerja di rumah sakit Humanitas Gavazzeni di Bergamo, Italia Utara. Daerah itu merupakan salah satu yang terparah dampaknya akibat virus corona.

Menurut laporan media lokal, di Bergamo ada 1.245 kasus positif virus SARS-CoV-2, nama resmi virus corona.

"Setelah lama memikirkan apa yang harus ditulis tentang apa yang terjadi pada kami, saya merasa bahwa berdiam diri sama sekali tidak bertanggung jawab," kata Dr Macchini.

Dia menyadari pentingnya untuk tidak membuat kepanikan, tapi juga merasa pesan tentang bahaya yang terjadi tidak menjangkau banyak orang.

Dokter lulusan Università degli Studi di Milano-Bicocca ini berbicara tentang rumah sakitnya yang sedang melakukan persiapan dan diatur ulang untuk mengantipasi wabah yang meluas.

"Semua perubahan cepat ini membuat koridor rumah sakit langsung diliputi suasana keheningan dan kekosongan surealis yang kita masih tidak mengerti, menunggu perang yang belum dimulai dan bahwa banyak yang tidak begitu yakin (termasuk saya) dengan datangnya keganasan itu," tulisnya.

Baca juga: Dampak Lockdown Italia karena Virus Corona: Serie A Dihentikan, Upacara Pemakaman Ditiadakan

"Situasi sekarang sangat dramatis. Tidak ada kata lain yang terlintas dalam pikiran."

"Perang benar-benar meledak dan pertempuran tidak terganggu siang dan malam."

"Mari kita berhenti mengatakan itu adalah flu yang buruk."

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com