Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Virus Corona bagi Sepak Bola Italia Sama Mematikannya dengan Dua Perang Dunia

ROMA, KOMPAS.com - Kegilaan orang Italia pada sepak bola tak perlu diragukan lagi. Bahkan saking "gilanya", cuma ada tiga peristiwa di dunia ini yang bisa menghentikan roda sepak bola berputar di Italia.

Mulai Selasa (10/3/2020) semua ajang olahraga di Italia termasuk liga sepak bola Serie A, ditangguhkan selama sebulan karena wabah virus corona.

Perdana Menteri Italia, Giuseppe Conte, mengumumkannya dalam sebuah dekrit. Aturan ini dibuat semata-mata untuk menekan penyebaran virus corona yang telah menewaskan 631 orang di negara berpenduduk 60 juta jiwa itu.

Federasi Sepak Bola Italia, FIGC, dan operator Lega Serie A langsung mengadakan pertemuan hari itu juga, untuk membicarakan rencana pemulihan.

Rencana yang tentu saja baru bisa diwujudkan paling cepat April, itu pun tergantung dari perkembangan virus corona di "Negeri Piza".

"Sayangnya, saya tidak terlalu optimis," kata Presiden AC Milan, Paolo Scaroni, dikutip dari AFP.

I Rossoneri, julukan AC Milan, menyumbang 250 ribu euro (sekitar Rp 4 miliar) pada Senin (9/3/2020) untuk membantu perawatan pasien di wilayah Lombardy.

Milan sendiri adalah ibu kota Lombardy, wilayah yang terkena dampak virus corona paling parah.

"Sangat banyak yang terlibat di sepak bola, dan besar risiko terjadi penularan. Apa lagi jika mereka tidak dipantau seperti halnya para pemain," imbuh Scaroni.

CEO AC Milan, Ivan Gazidis, mengatakan ada hal-hal dalam hidup yang lebih penting dari sepak bola.

"Kita semua harus bertindak dengan tanggung jawab penuh dan mendengarkan saran dari otoritas terkait," ucap eks CEO Arsenal tersebut.

Sepanjang sejarah sepak bola Italia, hanya ada tiga peristiwa yang bisa menghentikan roda sepak bola berputar di sana.

Sebelum virus corona, "calcio" pernah terhenti karena Perang Dunia di 1916-1919 dan 1943-1945.

Bahkan di tahun 1973 ketika wabah kolera menewaskan 227 orang di Italia termasuk lebih dari 170 di Naples, "calcio" terus bergulir.

Dilema Piala Eropa 2020

Andai kata Serie A kembali bergulir awal April, waktunya sangat mepet dengan giornata (pekan) terakhir yang dijadwalkan pada 24 Mei.

Sangat sedikit waktu bagi pemain internasional dan timnas Italia untuk mempersiapkan diri jelang Piala Eropa 2020 yang dimulai 12 Juni.

Muncul juga kekhawatiran turnamen empat tahunan ini diundur atau bahkan dibatalkan.

Italia sendiri merupakan salah satu dari 12 negara yang menjadi tuan rumah, dan akan menggelar pertandingan pembuka melawan Turki di Stadio Olimpico, Roma.

Media-media Italia telah berspekulasi tentang minimnya waktu persiapan jelang Piala Eropa 2020.

Untuk Piala Italia contohnya, setelah penundaan usai leg pertama semi-final dimainkan, hampir tidak mungkin turnamen bisa selesai sebelum musim panas.

Sebab dalam waktu bersamaan Liga Champions dan Liga Europa tetap bergulir, dan dimainkan secara tertutup.

Dekrit Perdana Menteri Italia memang memberi pengecualian untuk ajang-ajang olahraga internasional, yang tetap bisa dimainkan tapi tanpa penonton.

Pekan ini Inter Milan bermain pada Kamis di kandang melawan Getafe dalam Liga Europa, sedangkan Juventus akan menjamu Lyon di leg kedua babak 16 besar Liga Champions, pekan depan.

Pekan depan juga menjadi giliran AS Roma yang menyambut tamunya, Sevilla, di Stadio Olimpico dalam ajang Liga Europa.

https://www.kompas.com/global/read/2020/03/11/122807670/virus-corona-bagi-sepak-bola-italia-sama-mematikannya-dengan-dua-perang

Terkini Lainnya

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke