Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Saat Toko Roti di Gaza Dibuka Kembali... 

GAZA, KOMPAS.com - Ratusan warga Palestina mengantre untuk mendapatkan roti di sebuah toko roti yang dibuka kembali di Kota Gaza awal pekan ini.

Mereka rela menunggu berjam-jam saat toko roti tersebut menyediakan roti bersubsidi setelah Program Pangan Dunia (WFP) berhasil memasok kembali bahan bakar ke sana.

Anak-anak berdiri dengan sabar dalam antrean bersama para pemuda dan orang tua.

"Ketika Israel melarang kami mendapatkan tepung, kami mulai makan jagung dan jelai, hingga sampai pada titik di mana kami harus makan pakan ternak," kata Wissam Dawad kepada AFP sambil berdiri dalam antrean.

Firas Sukkar, yang juga ikut mengantre, mengaku senang dengan kembali dibukannya toko roti di Gaza. 

Ia pun sangat menginginkan perang di Gaza segera diakhiri.

"Kami telah kehilangan anak laki-laki, anak perempuan, dan istri kami. Kami telah kehilangan seluruh hidup kami. Apalagi yang bisa saya minta? Satu-satunya pesan saya adalah hentikan perang," ucapnya.

Israel telah menghadapi tekanan global yang semakin meningkat terhadap perang tanpa henti yang dilancarkannya terhadap Hamas di Jalur Gaza.

Serangan Israel telah membuat sebagian besar wilayah Gaza menjadi gurun pasir yang penuh dengan gedung-gedung yang hancur, kawah-kawah bom, dan reruntuhan.

Perang dan pengepungan telah memicu krisis kemanusiaan mengerikan, dengan kekurangan makanan, air, obat-obatan dan bahan bakar yang sangat parah, yang hanya dibantu oleh pengiriman bantuan secara sporadis.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sudah memperingatkan bahwa perang dan pengepungan Gaza telah menyebabkan bencana kelaparan yang paling parah di dunia.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah bersumpah untuk meneruskan perang meskipun ada penentangan.

WFP pada Minggu (14/4/2024), mengatakan toko roti tidak dapat beroperasi selama beberapa bulan karena konflik dan kurangnya akses.

Mereka lalu mengumumkan telah mengirimkan bahan bakar ke toko roti di Gaza untuk mulai memproduksi roti kembali.

"Kami membutuhkan akses yang aman dan berkelanjutan untuk mencegah kelaparan," ungkap WFP, sebagaimana dikutip dari AFP.

Tidak cukup

Warga Gaza, Khaled al-Ghoula, mengatakan kepada AFP bahwa ia menunggu selama enam jam untuk mendapatkan sepotong roti.

"Ini adalah perjuangan yang sangat sulit. Ini tidak adil. Jumlah yang tersedia jelas tidak mencukupi," kata Moataz Ajour, dikelilingi oleh para pekerja yang sedang mengemas roti di ruang belakang toko roti. 

"Kami berharap masyarakat dan Program Pangan Dunia juga akan mendukung kami, sehingga jumlahnya cukup, dan kami dapat melanjutkan pekerjaan kami," tambahnya.

Perang Gaza kali ini dimulai setelah serangan Hamas pada 7 Oktober menyebabkan kematian 1.170 orang di Israel.

Sementara itu, serangan balasan Israel telah menewaskan jauh lebih banyak orang, yakni mencapai sedikitnya 33.843 orang di Gaza. Menurut Kementerian Kesehatan di Gaza, sebagian besar korban tewas adalah perempuan dan anak-anak.

https://www.kompas.com/global/read/2024/04/17/062347170/saat-toko-roti-di-gaza-dibuka-kembali

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke