Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Buntut 2 Penembakan Besar, Thailand Setop Keluarkan Izin Senjata Api 1 Tahun

Kementerian Dalam Negeri Thailand pada Rabu (20/12/2023) mengumumkan, aturan baru ini akan segera berlaku setelah terjadi perdebatan di kerajaan mengenai pengendalian senjata api.

Penembakan di Siam Paragon pada Oktober 2023 menewaskan tiga orang, dan tahun lalu mantan polisi menewaskan 36 orang dalam penembakan di tempat penitipan anak.

“Untuk meningkatkan keamanan dan mengurangi tingkat kejahatan, kami akan melarang sementara penerbitan senjata pribadi,” kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Traisuree Taisaranakul, dikutip dari kantor berita AFP.

Thailand adalah salah satu negara dengan tingkat kepemilikan senjata tertinggi di Asia Tenggara, dengan 10 juta senjata api beredar menurut situs GunPolicy.org.

Rata-rata satu dari setiap tujuh warga Thailand memiliki senjata api.

  • Tersangka Penembakan Siam Paragon Bangkok Berusia 14 Tahun
  • Tersangka Penembakan Siam Paragon Bangkok Diperiksa Kejiwaannya
  • Kronologi Penembakan di Mal Bangkok dan Identitas Remaja Pelaku

Selain insiden-insiden di tempat penitipan anak dan mal Siam Paragon yang menjadi perhatian dunia, penembakan lain juga sering terjadi di Thailand.

Negara kerajaan ini mencatat hampir 1.300 kematian akibat senjata api pada 2019--tahun terakhir yang tersedia datanya--dibandingkan sekitar 130 kematian di negara tetangganya, Vietnam, yang populasinya sekitar 40 persen lebih tinggi.

https://www.kompas.com/global/read/2023/12/20/222123370/buntut-2-penembakan-besar-thailand-setop-keluarkan-izin-senjata-api-1

Terkini Lainnya

[POPULER GLOBAL] Singapore Airlines Turbulensi Parah | Hasil Penyelidikan Awal Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

[POPULER GLOBAL] Singapore Airlines Turbulensi Parah | Hasil Penyelidikan Awal Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Global
Presiden Iran Meninggal, Turkiye Adakan Hari Berkabung

Presiden Iran Meninggal, Turkiye Adakan Hari Berkabung

Global
Saat Pesawat Singapore Airlines Menukik Turun 6.000 Kaki dalam 3 Menit...

Saat Pesawat Singapore Airlines Menukik Turun 6.000 Kaki dalam 3 Menit...

Global
Menlu Jerman: Ukraina Butuh Segera Tingkatkan Pertahanan Udara untuk Lawan Rusia

Menlu Jerman: Ukraina Butuh Segera Tingkatkan Pertahanan Udara untuk Lawan Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi Parah, Penumpang Terlempar ke Kabin Bagasi

Singapore Airlines Turbulensi Parah, Penumpang Terlempar ke Kabin Bagasi

Global
Presiden Raisi Meninggal, Kedubes Iran Sampaikan Terima Kasih atas Belasungkawa Indonesia

Presiden Raisi Meninggal, Kedubes Iran Sampaikan Terima Kasih atas Belasungkawa Indonesia

Global
Sosok Jacob Zuma, Mantan Presiden Afrika Selatan yang Didiskualifikasi dari Pemilu Parlemen

Sosok Jacob Zuma, Mantan Presiden Afrika Selatan yang Didiskualifikasi dari Pemilu Parlemen

Internasional
Gelombang Panas India Capai 47,4 Derajat Celsius, Sekolah di New Delhi Tutup

Gelombang Panas India Capai 47,4 Derajat Celsius, Sekolah di New Delhi Tutup

Global
ChatGPT Tangguhkan Suara AI Mirip Scarlett Johansson

ChatGPT Tangguhkan Suara AI Mirip Scarlett Johansson

Global
Pesawat Singapore Airlines Alami Turbulensi Parah, 1 Penumpang Tewas, 30 Terluka

Pesawat Singapore Airlines Alami Turbulensi Parah, 1 Penumpang Tewas, 30 Terluka

Global
Rusia Tuduh AS Akan Taruh Senjata di Luar Angkasa

Rusia Tuduh AS Akan Taruh Senjata di Luar Angkasa

Global
Panglima Hamas yang Dalangi Serangan 7 Oktober Diburu di Luar Gaza

Panglima Hamas yang Dalangi Serangan 7 Oktober Diburu di Luar Gaza

Global
Teroris Serang Kantor Polisi Malaysia, Singapura Waspada

Teroris Serang Kantor Polisi Malaysia, Singapura Waspada

Global
Kesal dengan Ulah Turis, Warga Jepang Tutup Pemandangan Gunung Fuji

Kesal dengan Ulah Turis, Warga Jepang Tutup Pemandangan Gunung Fuji

Global
Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke