Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Poin Perkembangan Terkini Perang Hamas-Israel

YERUSALEM, KOMPAS.com - Pertempuran telah berkecamuk selama lebih dari dua pekan di Jalur Gaza setelah kelompok Hamas menyerbu Israel pada 7 Oktober lalu.

Lebih dari 5.000 warga Palestina, terutama warga sipil, dilaporkan telah terbunuh di berbagai wilayah Gaza akibat pengeboman tanpa henti oleh Israel sebagai pembalasan atas serangan-serangan Hamas.

Pertukaran tembakan lintas batas juga meningkat di sepanjang perbatasan utara Israel dengan Lebanon, antara pasukan Israel dan Hezbollah, sekutu Hamas.

Berikut adalah lima poin perkembangan terkini perang Hamas-Israel yang terjadi dalam 24 jam terakhir:

1. Dua sandera lagi dibebaskan

Hamas pada Senin (23/10/2023) mengumumkan telah membebaskan dua sandera asal Israel yang sejak 7 Oktober lalu ditahan di Jalur Gaza.

Israel telah mengonfirmasi pembebasan dan identitas mereka, yakni Yocheved Lifshitz (85), dan Nurit Cooper (79).

Keduanya adalah warga negara Israel yang tinggal di kibbutz Nir Oz.

Sementara, pasangan mereka dilaporkan masih ditahan di Gaza.

Pembebasan mereka menyusul pembebasan ibu dan anak asal Amerika Serikat, Judith dan Natalie Raanan, pada Jumat (20/10/2023) lalu.

Hamas menyinggung alasan kemanusiaan dan upaya mediasi dari Qatar dan Mesir dalam pembebasan empat sandera tersebut.

2. Israel lanjut menggempur Gaza, 70 orang tewas

Pemerintah Hamas Gaza mengatakan serangan Israel pada Minggu (22/10/2023) malam menewaskan lebih dari 60 orang, termasuk 17 orang dalam satu serangan di sebuah rumah di Jabaliya, Gaza utara.

Sementara, dikatakan, bahwa setidaknya 10 orang lainnya tewas pada Senin pagi.

Di sisi lain, Militer Israel mengatakan telah menggempur Gaza dengan ratusan serangan sejak Minggu malam dan menghantam lebih dari 320 target militer.

"(Di antaranya) Terowongan-terowongan yang berisi peasukan Hamas, puluhan pusat komando operasional... dan pasukan Jihad Islam, kompleks-kompleks militer, dan pos-pos pengamatan," jelas Militer Israel, sebagaimana dikutip dari AFP.

3. Konvoi truk bantuan ketiga tiba di Gaza

Konvoi truk bantuan ketiga akhirnya tiba di Gaza pada Senin melalui perlintasan Rafah dengan Mesir. 

Konvoi itu terdiri dari sekitar selusin truk yang membawa bantuan.

Sebelumnya, Amerika Serikat telah berjanji untuk memastikan aliran bantuan yang berkelanjutan ke Gaza, di mana Israel telah memutus sebagian besar pasokan air, makanan, listrik, dan bahan bakar.

Pada hari Minggu, 14 truk berhasil memasuki Gaza setelah kontingen awal sebanyak 20 truk pada Sabtu.

PBB mengatakan bahwa Gaza membutuhkan sekitar 100 truk bantuan per hari untuk memenuhi kebutuhan 2,4 juta penduduknya, yang hampir separuhnya mengungsi akibat pengeboman Israel.

4. Kerusuhan di perbatasan membuat warga Lebanon mengungsi

Sekitar 19.646 orang telah meninggalkan desa-desa di Lebanon selatan akibat baku tembak lintas batas antara Hezbullah dan Israel.

Hal tersebut dikemukakan oleh Organisasi Internasional untuk Migrasi PBB (IOM) pada hari Senin.

Hezbollah telah melancarkan serangan yang semakin meningkat terhadap Israel, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa kelompok ini bermaksud untuk membuka front Lebanon untuk mendukung sekutunya, Hamas.

Israel telah memerintahkan evakuasi ribuan orang dari sejumlah komunitas di dekat perbatasan utara, tanpa memberikan angka pasti jumlah pengungsi.

Sedikitnya 40 orang terhitung telah terbunuh di Lebanon.

Sebagian besar dari mereka adalah kombatan. Meski demikian, ada setidaknya empat warga sipil yang ikut tewas, salah satunya adalah wartawan Reuters.

Dan empat orang telah terbunuh di Israel, termasuk tiga tentara dan seorang warga sipil.

5. Seruan gencatan senjata

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell pada Senin mendesak pengiriman bantuan yang lebih cepat ke Gaza.

Dia mengatakan bahwa 27 menteri luar negeri blok tersebut akan berdiskusi untuk menyerukan "jeda kemanusiaan" dalam perang tersebut.

"Saya pikir jeda kemanusiaan diperlukan untuk memungkinkan bantuan kemanusiaan masuk dan didistribusikan, mengingat separuh penduduk Gaza telah mengungsi dari rumah-rumah mereka," kata Borrell.

Sementara, Kepala hak asasi manusia PBB pada Senin menyerukan gencatan senjata segera di Gaza ketika penduduknya menghadapi pengeboman Israel sebagai tanggapan terhadap serangan kilat Hamas.

“Langkah pertama yang harus dilakukan adalah gencatan senjata kemanusiaan segera, menyelamatkan nyawa warga sipil melalui pengiriman bantuan kemanusiaan yang cepat dan efektif,” kata kepala hak asasi manusia Volker Turk dalam sebuah pernyataan.

“Kekerasan ini tidak akan pernah berakhir kecuali para pemimpin mengambil tindakan berani dan mengambil pilihan manusiawi yang dibutuhkan oleh kemanusiaan,” katanya.

https://www.kompas.com/global/read/2023/10/24/092400670/5-poin-perkembangan-terkini-perang-hamas-israel

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke