Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

China Minta Filipina Bersama-sama Redakan Ketegangan di Laut China Selatan

SHANGHAI, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri China Wang Yi mendesak Filipina bekerja sama dengan China untuk mencari cara yang efektif guna meredakan ketegangan di Laut China Selatan.

Komentar tersebut muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara kedua negara atas lokasi kapal perang yang dikandangkan dan digunakan sebagai pos militer di Laut China Selatan.

Kantor berita Xinhua melaporkan pada Sabtu (12/8/2023), desakan Wang Yi disampaikan saat melakukan kunjungan ke Singapura dan Malaysia yang berlangsung pada Kamis (10/8/2023) dan Jumat (11/8/2023).

Wang mengatakan, China telah berulang kali menyatakan kesediaannya untuk menyelesaikan perbedaan dengan Filipina melalui dialog bilateral, dengan harapan pihak Filipina akan mematuhi konsensus yang dicapai di masa lalu.

Sebagaimana dikutip dari Reuters, Filipina sebelumnya telah sengaja mengandangkan kapal perang era Perang Dunia II Sierra Madre pada 1999 sebagai bagian dari klaim kedaulatannya atas Second Thomas Shoal.

Itu terletak di dalam zona ekonomi eksklusif (ZEE) Filipina.

Filipian juga merotasi sejumlah pasukan melalui kapal tersebut.

Filipina telah memenangkan putusan arbitrase internasional pada 2016 melawan klaim China atas kepemilikan hampir semua Laut China Selatan.

Pengadilan memutuskan klaim Beijing tidak memiliki dasar hukum, termasuk di Second Thomas Shoal.

China, yang tidak mengakui putusan tersebut, telah membangun pulau-pulau buatan yang dimiliterisasi di Laut China Selatan.

Klaim kedaulatan bersejarahnya pun tumpang tindih dengan ZEE Filipina, Vietnam, Malaysia, Brunei, dan termasuk Indonesia.

https://www.kompas.com/global/read/2023/08/12/170000770/china-minta-filipina-bersama-sama-redakan-ketegangan-di-laut-china

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke