Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apple Minta Pemasok Taiwan Labeli Produknya "Made In China"

Dilansir Guardian, ini dilakukan dalam upaya menghindari gangguan dari inspeksi bea cukai China yang ketat akibat kunjungan Ketua DPR AS, Nancy Pelosi, ke Taipei.

Menurut Nikkei, perusahaan telah meminta produsen di pulau itu untuk memberi label komponen yang menuju daratan China sebagai buatan "China Taipei" atau "Taiwan, China".

Label diperlukan untuk mematuhi aturan lama yang sebelumnya tidak diberlakukan.

Aturan mengharuskan barang impor untuk menunjukkan bahwa pulau itu adalah bagian dari Republik Rakyat China.

Ungkapan "Made in Taiwan" dapat menyebabkan penundaan, denda, dan bahkan penolakan seluruh pengiriman di bawah aturan.

Tetapi Taiwan sendiri mengharuskan ekspor harus diberi label dengan titik asal, baik nama "Taiwan" atau nama resmi negara itu, "Republik China".

Pilihan untuk meminta pemasok untuk menyangkal keberadaan independen Taiwan telah menimbulkan kritik dari seluruh dunia.

GreatFire, yang menentang penyensoran online China, mencatat bahwa langkah tersebut meningkat dari sebelumnya.

Apple sebelumnya menghapus bendera Taiwan dari keyboard emoji untuk pengguna di China dan Hong Kong.

Apple mungkin merasa seolah-olah tidak punya banyak pilihan selain memenuhi permintaan China.

Penundaan pengiriman jelas akan merusak, karena perusahaan bergerak ke fase produksi akhir untuk iPhone 14, yang diharapkan akan diumumkan pada bulan depan.

https://www.kompas.com/global/read/2022/08/09/113000670/apple-minta-pemasok-taiwan-labeli-produknya-made-in-china-

Terkini Lainnya

Mungkinkah Uni Eropa Memutus Hubungan dengan Presiden Putin?

Mungkinkah Uni Eropa Memutus Hubungan dengan Presiden Putin?

Internasional
Meski Perundingan Berlangsung, Israel Tetap Serang Jalur Gaza

Meski Perundingan Berlangsung, Israel Tetap Serang Jalur Gaza

Global
Dinas Keamanan Ukraina Mengaku Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina Mengaku Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Global
Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Global
Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke