Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Petinggi Rusia Peringatkan Potensi Konflik Langsung dengan NATO

MOSKWA, KOMPAS.com – Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev memperingatkan bahwa meningkatnya dukungan militer yang diberikan Barat kepada Ukraina berisiko memicu konflik antara Rusia dan NATO.

Hal tersebut disampaikan Medvedev, yang merupakan mantan Presiden Rusia sekaligus sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin, pada Kamis (12/5/2022).

Medvedev menambahkan bahwa konflik dengan NATO selalu membawa risiko berubah menjadi perang nuklir besar-besaran, sebagaimana dilansir Reuters.

Invasi Rusia 24 Februari ke Ukraina telah menewaskan ribuan orang dan menimbulkan kekhawatiran akan konfrontasi besar antara Rusia dan AS sejak Perang Dingin.

Medvedev menuturkan, negara-negara NATO memompa senjatanya ke Ukraina, melatih pasukan Ukraina menggunakan peralatan Barat, serta mengirim tentara bayaran.

“Dan latihan negara-negara aliansi (NATO) di dekat perbatasan kita meningkatkan kemungkinan konflik langsung dan terbuka antara NATO dan Rusia,” kata Medvedev dalam sebuah unggahan di Telegram.

“Konflik seperti itu selalu memiliki risiko berubah menjadi perang nuklir penuh. Ini akan menjadi skenario bencana bagi semua orang,” sambung Medvedev.

Rusia dan AS sejauh ini adalah kekuatan nuklir terbesar di dunia.

Rusia memiliki sekitar 6.257 hulu ledak nuklir sementara tiga negara anggota NATO yakni AS, Inggris, dan Perancis memiliki sekitar 6.065 hulu ledak gabungan.

Putin mengatakan, operasi militer khususnya di Ukraina diperlukan karena AS menggunakan Ukraina untuk mengancam Rusia.

Oleh karenanya, lanjut Putin, Moskwa harus bertahan melawan “penganiayaan” terhadap orang-orang berbahasa Rusia.

Putin menuding AS mengancam Rusia dengan ikut campur di halaman belakangnya melalui perluasan NATO ke arah timur.

Ukraina mengatakan, invasi Putin hanya memperkuat keinginan rakyat Ukraina untuk berpaling ke Barat.

https://www.kompas.com/global/read/2022/05/12/223100970/petinggi-rusia-peringatkan-potensi-konflik-langsung-dengan-nato

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke