Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rangkuman Hari Ke-58 Serangan Rusia ke Ukraina, Rusia Berupaya Rebut Ukraina Timur dan Selatan, Sekjen PBB Temui Putin

KYIV, KOMPAS.com - Serangan Rusia ke Ukraina memasuki hari ke-58 pada Jumat (22/4/2022), sejak Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan invasi yang disebutnya sebagai operasi militer khusus pada 24 Februari.

Pada perang Rusia-Ukraina hari kemarin, masih ada beberapa hal baru yang “mewarnai” konflik antara kedua negara.

Misalnya, muncul pernyataan bahwa Rusia akan berupaya mengambil kendali penuh atas Ukraina timur dan selatan.

Ada juga muncul rencana bahwa Sekjen PBB akan menemui Putin dalam waktu dekat.

Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah rangkuman serangan Rusia ke Ukraina yang terjadi pada hari ke-58:

Rusia targetkan Ukraina timur dan selatan

Diberitakan kantor berita Rusia RIA Novosti, seorang Jenderal Tinggi Rusia mengatakan, tentara Moskwa akan bertujuan untuk mengambil kendali penuh atas Ukraina timur dan selatan

"Sejak dimulainya tahap kedua operasi khusus, salah satu tugas tentara Rusia adalah membangun kendali penuh atas Donbass dan Ukraina selatan," kata Mayor Jenderal Rustam Minnekaev, dilansir dari AFP. 

Dia menambahkan bahwa ini akan menciptakan "koridor darat" untuk menganeksasi Crimea.

Menlu Rusia: Pembicaraan damai terhenti

Pada Jumat kemarin, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengeluarkan pernyataan, bahwa pembicaraan antara Moskwa dan Kyiv untuk mengakhiri kampanye militer Rusia di Ukraina telah "macet".

Dia berkata demikian setelah melakukan pembicaraan dengan rekannya dari Kazakhtan.

Menurut Lavrov, Moskwa belum menerima jawaban atas proposal terbaru yang dikirim sekitar lima hari lalu.

Sekjen PBB akan bertemu Putin

Kremlin mengungkap, Presiden Rusia Vladimir Putin akan mengadakan pembicaraan dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada minggu depan.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada kantor berita negara RIA Novosti, Guterres pada 26 April akan bertemu Lavrov dan dia juga akan diterima oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.

Kyiv menghalangi penyerahan Mariupol

Putin menuduh Kyiv menolak mengizinkan pasukan Ukraina menyerah di kota pelabuhan Mariupol yang terkepung.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan siap untuk gencatan senjata kemanusiaan di pabrik baja Azovstal jika tentara Kyiv yang bersembunyi di sana menyerah.

"Semua prajurit angkatan bersenjata Ukraina, militan dari batalyon nasional, dan tentara bayaran asing yang meletakkan senjata mereka dijamin kehidupan, perawatan yang layak sesuai dengan hukum internasional, dan penyediaan perawatan medis yang berkualitas," kata Putin.

"Tapi rezim Kyiv tidak mengizinkan kesempatan ini digunakan," tambah dia.

Keberhasilan Rusia 'bergantung' pada Mariupol

Keberhasilan operasi militer Rusia di Ukraina tergantung pada kemampuannya untuk merebut kota pelabuhan strategis Mariupol.

Hal itu dikatakan oleh Gubernur Donetsk Pavlo Kyrylenko.

"Operasi ofensif musuh di selatan bergantung pada Mariupol. Musuh mencoba memfokuskan semua upayanya padanya," kata Kyrylenko.

Sebelumnya Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan Mariupol "terus melawan" meskipun Rusia mengeklaim telah merebutnya setelah mengepungnya selama berminggu-minggu.

Kyrylenko mengatakan pasukan Ukraina yang tersisa bersembunyi di dalam pabrik baja Azovstal dalam posisi bertahan. Menurut dia, pasukan memiliki amunisi, tetapi mengalami kelelahan setelah dua bulan pertempuran.

Ketua UE meminta akses Mariupol

Presiden Dewan Eropa Charles Michel mengatakan dia mendesak Presiden Rusia Vladimir Putin melalui telepon untuk mengizinkan akses kemanusiaan ke Mariupol selama Paskah Ortodoks.

PBB: Tindakan Rusia mungkin kejahatan perang

PBB menuduh Rusia melakukan tindakan di Ukraina yang mungkin termasuk kejahatan perang.

“Angkatan bersenjata Rusia telah menembaki dan membom daerah-daerah berpenduduk tanpa pandang bulu, membunuh warga sipil dan menghancurkan rumah sakit, sekolah dan infrastruktur sipil lainnya, tindakan yang mungkin merupakan kejahatan perang,” kata Ravina Shamdasani, Juru Bicara Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (HAM).

Dari awal perang pada 24 Februari hingga tengah malam pada 20 April, misi PBB telah mendokumentasikan dan memverifikasi 2.345 warga sipil telah tewas dan 2.919 terluka, katanya.

Perancis mengirim artileri berat

Perancis mengirim beberapa artileri berat ke Ukraina, kata Presiden Emmanuel Macron.

“Kami mengirimkan peralatan yang signifikan, dari Milan (rudal anti-tank) hingga Caesar (howitzer self-propelled),” kata Macron kepada sebuah surat kabar regional.

"Saya pikir kita harus melanjutkan rute ini. Selalu dengan garis merah bahwa kita tidak akan menjadi pihak yang berkonflik," tambah dia.

Rusia klaim telah merebut gudang senjata di Khatkiv

Kementerian pertahanan Rusia mengatakan pasukannya telah merebut gudang senjata besar di wilayah Kharkiv, lapor kantor berita Rusia TASS.

Ancaman Perang Dunia ketiga

Dilansir dari Reuters, Kanselir Jerman Olaf Scholz pada Jumat mengatakan, NATO harus menghindari konfrontasi militer langsung dengan Rusia yang dapat menyebabkan perang dunia ketiga.

Ukraina gandeng pengacara targetkan dana Rusia

Ukraina telah bekerja sama dengan para pengacara dalam sebuah mekanisme untuk menggunakan dana Rusia yang dibekukan untuk mengkompensasi kerugian ekonominya, kata menteri kehakiman Ukraina. 

https://www.kompas.com/global/read/2022/04/23/060300670/rangkuman-hari-ke-58-serangan-rusia-ke-ukraina-rusia-berupaya-rebut

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke