BERLIN, KOMPAS.com - Pemerintah Jerman menyatakan 40 diplomat Rusia sebagai "orang yang tidak diinginkan", kata Menteri Luar Negeri Annalena Baerbock, pernyataan yang sama saja dengan pengusiran dari negara itu.
Pengumuman pada Senin (4/3/2022) mengikuti langkah serupa oleh mitra Eropa dalam beberapa hari terakhir, sebagai reaksi terhadap serangan Rusia ke Ukraina.
Tak lama setelah pengumuman Jerman, Perancis mengatakan akan mengusir 35 diplomat Rusia, sebagai bagian dari aksi bersama Eropa.
Sebelumnya pada Senin (4/3/2022), Lithuania mengusir duta besar Rusia di negaranya.
Berbicara ketika Rusia menghadapi kritik masif global atas tuduhan kekejaman pasukannya di Bucha, sebuah kota dekat Kyiv, Baerbock dari Jerman mengatakan pengusiran itu merupakan tanggapan terhadap “kebrutalan yang luar biasa” yang dilepaskan Kremlin di Ukraina.
“Gambar-gambar dari Bucha berbicara tentang kebrutalan yang luar biasa oleh para pemimpin Rusia, dan oleh mereka yang mengikuti propagandanya dengan keinginan tak terbatas untuk memusnahkan,” kata Baerbock dilansir dari Al Jazeera pada Senin (4/4/2022).
Moskwa mengatakan keputusan Jerman untuk mengusir sejumlah diplomat Rusia "tidak bersahabat" dan akan memperburuk hubungan.
“Pengurangan tidak berdasar dalam jumlah staf diplomatik di misi Rusia di Jerman akan mempersempit ruang untuk menjaga dialog antara negara-negara kita, yang lebih lanjut akan menyebabkan memburuknya hubungan Rusia-Jerman,” kata kedutaan Rusia di Berlin dalam sebuah pernyataan yang diunggah di Telegram.
Kemudian pada Senin (4/4/2022), Perancis mengumumkan akan mengusir puluhan diplomat Rusia.
Puluhan mayat ditemukan di kuburan massal atau berserakan di jalan-jalan setelah penarikan pasukan Rusia dari Bucha.
Kremlin telah membantah tuduhan Barat bahwa pasukan Rusia bertanggung jawab atas pembunuhan warga sipil di Bucha.
Namun, Baerbock mengatakan "gambar serupa" harus ditakuti "di tempat lain yang diduduki pasukan Rusia".
Dia mengatakan penting untuk “membela kebebasan kita dan bersiap untuk mempertahankannya”.
“Itulah sebabnya pemerintah Jerman memutuskan menyatakan sejumlah besar staf kedutaan Rusia, yang bekerja setiap hari di sini di Jerman melawan kebebasan kita, melawan kohesi masyarakat kita, sebagai persona non grata,” katanya.
Diplomat sebuah 'ancaman'
Baerbock menggambarkan kehadiran para diplomat "sebagai ancaman" bagi lebih dari 300.000 orang Ukraina "yang mencari perlindungan di sini" sejak invasi Rusia ke Ukraina dimulai.
"Kami tidak akan lagi menoleransi itu, kami mengkomunikasikan itu kepada duta besar Rusia sore ini," katanya.
Baerbock mengatakan Jerman akan mengambil langkah lebih lanjut dengan mitranya. Termasuk "menjatuhkan sanksi yang lebih keras kepada Rusia, secara tegas memperluas dukungan untuk pasukan tempur Ukraina dan memperkuat sayap timur NATO".
Sebelumnya, Lithuania mengatakan akan mengusir duta besar Rusia dan akan menutup konsulat Rusia di kota pelabuhan Klaipeda. Dikatakan utusannya ke Moskwa "akan kembali dalam waktu dekat".
"Lithuania berdiri dalam solidaritas penuh dengan Ukraina dan rakyat Ukraina, yang menjadi korban agresi Rusia yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata Menteri Luar Negeri Lithuania Gabrielius Landsbergis dalam sebuah pernyataan.
“Kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan oleh angkatan bersenjata Rusia di Ukraina tidak akan dilupakan,” tambahnya.
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan bukti pembunuhan warga sipil dari Bucha hanyalah “puncak gunung es”, dan menunjukkan perlunya sanksi yang lebih keras terhadap Moskwa.
“Tanggapan setengah-setengah tidak cukup lagi. Saya menuntut sanksi paling berat minggu ini, ini adalah pembelaan para korban pemerkosaan dan pembunuhan. Jika Anda ragu tentang sanksi, pergi ke Bucha dulu,” katanya saat konferensi pers dengan Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss.
Invasi Putin pada 24 Februari telah menewaskan ribuan orang, menurut pihak berwenang Ukraina, dan memaksa lebih dari 4 juta orang Ukraina meninggalkan negara mereka.
Putin mengatakan serangan itu ditujukan untuk menghilangkan ancaman keamanan, dan menuntut agar Ukraina membatalkan tawarannya untuk bergabung dengan NATO. Kyiv dan sekutunya mengatakan invasi adalah perang agresi.
https://www.kompas.com/global/read/2022/04/05/173000870/jerman-dan-perancis-usir-puluhan-diplomat-rusia-atas-kebrutalan-luar