KAZAKHSTAN, KOMPAS.com – Kerusuhan di Kazakhstan pecah setelah ribuan orang dengan marah memprotes kenaikan harga bahan bakar yang tajam sejak awal tahun baru 2022.
Menanggapi kondisi ini, Presiden Kazakhstan bahkan telah mengumumkan kondisi darurat di negaranya.
Kondisi darurat akan diterapkan hingga 19 Januari dengan pemberlakukan pembatasan pergerakan, termasuk transportasi.
Situasi di Kazakhstan terlihat semakin parah setelah 18 orang petugas keamanan dilaporkan tewas dan 748 petugas lainnya terluka saat berupaya meredam kerusuhan.
Kondisi WNI di Kazakhstan
Di tengah kerusuhan di Kazakhstan, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Nur-Sultan telah mengimbau para warga Negara Indonesia (WNI) di Kazakhstan untuk selalu waspada dan berhati-hati.
Saat dimintai konfirmasi, Kepala Fungsi Konsuler dan Perlindungan WNI KBRI Nur-Sultan, Sugeng, bersyukur berdasarkan informasi yang dia kumpulkan, seluruh WNI di Kazakhstan dalam kondisi aman di tengah kerusuhan besar-besaran yang terjadi di negara Asia Tengah itu.
“Alhamdulillah teman-teman WNI di Kazakhstan aman,” kata dia saat dihubungi Kompas.com, Kamis malam.
Sugeng menyebut, sesuai catatan, terdapat 140 orang WNI di Kazakhstan dan 3 orang WNI di Tajikistan.
Penyebaran 140 orang WNI di Kazakhstan adalah sebagai berikut:
Sugeng mengatakan, pemberlakuan Kazakhstan darurat nasional sejak Selasa (4/1/2022), memang memberikan dampak fisik dan psikologis bagi WNI di Kazakhstan.
Namun, dia bersyukur, sejauh ini tidak ada laporan mengenai adanya WNI yang terlibat maupun terjebak dalam kerusuhan di Kazakhstan.
"Tidak ada juga WNI yang mengalami cedera," ujar Sugeng.
Dia memastikan, KBRI Nur-Sultan melalui Grup WhatsApp (WA) WNI di Kazakhstan telah membagikan sejumlah imbauan agar bisa dilakukan oleh setiap WNI yang tinggal di negara tersebut.
KBRI Nur-Sultan di antaranya meminta para WNI di Kazakhstan untuk:
https://www.kompas.com/global/read/2022/01/07/061300670/kerusuhan-di-kazakhstan-kbri-nur-sultan-pastikan-140-wni-aman