HANOI, KOMPAS.com - Kementerian Perdagangan Vietnam meminta otoritas Guangxi China mengambil langkah-langkah mendesak untuk mengurangi kemacetan di penyeberangan perbatasan, setelah Beijing meningkatkan kontrol perbatasan mengikuti strategi "nol Covid" China.
Gambar dan rekaman video dari Vietnam News Agency (VNA) yang dikelola pemerintah menunjukkan ribuan truk tertahan di perbatasan, menyusul laporan bahwa kasus impor Covid-19 telah terdeteksi di Provinsi Guangxi.
"Langkah-langkah pencegahan anti-virus yang diterapkan Guangxi di bawah kebijakan 'nol Covid', termasuk menutup gerbang perbatasan atau menghentikan impor buah, terlalu berlebihan," lapor VNA, mengutip pernyataan kementerian perdagangan melansir Al Jazeera pada Senin (3/1/2022).
“Gangguan ini telah menyebabkan dampak negatif pada perdagangan bilateral dan kerugian besar bagi bisnis dan orang-orang di kedua sisi.”
Pejabat perdagangan Guangxi mengatakan, sebagai tanggapan, mereka akan meningkatkan durasi bea cukai dan menyampaikan proposal lain kepada otoritas yang lebih tinggi, menurut laporan itu.
China adalah mitra dagang terbesar Vietnam, dan pasar terbesar untuk buah dan sayurannya.
Data resmi menunjukkan, omzet perdagangan produk pertanian antara kedua negara dalam 11 bulan pertama tahun 2021 naik 19,5 persen, dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi 11,3 miliar dollar AS (Rp 161 triliun).
https://www.kompas.com/global/read/2022/01/03/163100870/vietnam-sampaikan-protes-soal-strategi-nol-covid-china