WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Collin Powell, Menteri Luar Negeri AS pertama yang berkulit hitam, meninggal karena komplikasi Covid-19.
Collin Powell meninggal pada Senin (18/10/2021) di usia 84 tahun dan keluarganya membagikan kabar duka tersebut melalui Facebook.
"Jenderal Collin L Powell, mantan Menteri Luar Negeri AS dan Kepala Staf Gabungan, meninggal pagi ini karena komplikasi Covid-19," tulis keluarga Powell di Facebook, seperti yang dilansir dari CNN pada Senin (18/10/2021).
"Kami telah kehilangan suami, ayah, kakek, dan orang Amerika yang luar biasa serta penyayang," kata keluarga tersebut, yang menambahkan bahwa tokoh penting AS ini sebelumnya telah divaksinasi Covid-19 penuh 2 dosis.
Collin Powell meninggalkan seorang istri, Alma Vivian (Johnson) Powell, yang dinikahinya pada 1962, serta 3 anak mereka.
Siapa Collin Powell?
Mengutip CNN, Collin Powell adalah Menteri Luar Negeri AS pertama yang berkulit hitam selama periode 2001-2005 di bawah kepemimpinan George W Bush.
Collin Powell disebut sebagai tokoh politik AS berpengaruh dalam membentuk kebijakan luar negeri Amerika pada tahun-tahun terakhir abad ke-20.
Powell dikenang sebagai prajurit profesional terkemuka yang merintis karirnya dari petugas tempur di Vietnam hingga menjadi penasihat keamanan nasional kulit hitam pertama.
Peningkatan karir ia dapatkan selama akhir kepresidenan Ronald Reagan dan ketua Kepala Staf Gabungan Afrika-Amerika termuda serta pertama di bawah Presiden George HW Bush.
Ia mendapatkan popularitas yang meningkat secara nasional setelah koalisi yang dipimpin AS dalam Perang Teluk menang.
Di pertengahan 1990-an, ia dianggap sebagai pesaing utama untuk menjadi Presiden Kulit Hitam pertama AS.
Namun reputasinya dalam sekejab jatuh, ketika menjabat sebagai menteri luar negeri pertama George W Bush.
Saat itu, Powell mendorong intelijen yang salah ke PBB untuk mengadvokasi Perang Irak, yang kemudian ia sebut sebagai "noda" dalam catatan hidupnya.
https://www.kompas.com/global/read/2021/10/18/202414670/collin-powell-menteri-luar-negeri-kulit-hitam-pertama-as-meninggal-karena