Pesona Batik Indonesia berlangsung selama sebulan pada 3 September sampai 3 Oktober 2021 di Museum All-Russian Decorative Art, pusat Moskwa.
“Batik Indonesia memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki oleh kain atau industri tekstil mana pun di dunia dan menjadi bagian dari identitas bangsa Indonesia," ungkap Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, Jose Tavares, saat membuka pameran, dikutip dari siaran pers yang diterima Kompas.com.
“Pameran batik ini kiranya dapat menjadi langkah awal kerja sama berkelanjutan antara KBRI Moskwa dan Museum All-Russian Decorative Art untuk menampilkan kekayaan dan keindahan seni dekoratif dan kerajinan rakyat bangsa Indonesia kepada para pencinta seni di Rusia,” ujar Direktur Elena.
“Batik Indonesia mengandung keragaman nilai-nilai seni, alam, spiritual serta keluhuran budaya berbagai suku di Indonesia yang diwariskan lintas generasi dan dituangkan dalam beragam motif, dan simbol. Keistimewaan ini yang turut mendasari UNESCO menetapkan “Batik Indonesia” sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity sejak 2 Oktober 2009,” tambah Dubes Tavares di hadapan para tamu undangan.
Menutup acara resepsi, Dubes Tavares yang didampingi Fitria Wibowo Tavares, selaku kurator kain batik Indonesia yang dipamerkan, menemani seluruh tamu undangan melakukan tur pameran guna melihat langsung keindahan beragam koleksi kain batik Indonesia yang ditampilkan.
Para tamu undangan sangat senang dan mengapresiasi pelaksanaan pameran ini.
“Bagi saya sebagai seorang pekerja seni, pameran batik ini membuka mata dan memberikan banyak informasi baru tentang batik Indonesia, khususnya terkait beragam motif yang ditampilkan dan cerita di balik setiap helai kain yang dipamerkan," ungkap Alyona Borshchagovskaya, Direktur Galeria Abad-21, salah satu galeri seni terkemuka di kota Moskwa.
“Saya senang sekali mengetahui berbagai cerita di balik tiap motif batik Indonesia. Pameran ini mendorong kembali keinginan saya untuk ke Indonesia lagi guna membeli kain batik Indonesia seperti yang ditampilkan dalam pameran ini,” ujar Svetlana Banit dengan mata berbinar-binar.
Svetlana adalah dosen di Saint Petersburg University yang khusus meluangkan waktu menempuh perjalanan empat jam dengan kereta cepat dari kota Saint Petersburg ke Moskwa, demi menghadiri malam resepsi pembukaan pameran batik ini.
Apresiasi juga datang dari jurnalis yang hadir.
"Saya pernah berkunjung ke Indonesia dan ini bukan pertama kali saya melihat batik Indonesia. Sebelumnya saya tidak mengetahui bahwa ternyata banyak sekali ragam motif batik Indonesia. Semuanya cantik dan sangat indah," kata Polina Kondrashina, jurnalis senior kantor berita Interfax.
Sejumlah koleksi kain yang ditampilkan merupakan koleksi antik peninggalan keluarga bangsawan di Indonesia.
Selain kain batik, pameran juga menampilkan koleksi non-tekstil (batik beyond textile) seperti: cangkir, keramik dan aneka produk rumah tangga yang diproduksi dengan menggunakan desain dan motif batik Indonesia.
Dipamerkan pula sejumlah koleksi busana yang menggambarkan penggunaan kain batik secara tradisional dan modern di Indonesia.
Pameran juga dirangkaikan dengan kegiatan pelatihan membatik dengan tutor warga Rusia.
Para tamu undangan acara resepsi pembukaan terdiri dari beragam kalangan, seperti pejabat Kementerian Luar Negeri Federasi Rusia, beberapa Duta Besar dan Wakil Duta Besar negara-negara ASEAN di Moskwa, museum, galeri seni, media, akademisi, seniman, pengusaha, serta Indonesianis dan diaspora Indonesia.
https://www.kompas.com/global/read/2021/09/10/170400470/ketika-museum-moskwa-rusia-penuh-batik-indonesia-selama-sebulan-penuh