Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

22 Agustus dalam Sejarah: Lahirnya Konvensi Jenewa pada 1864

KOMPAS.com - Konvensi Jenewa merupakan rangkaian pertemuan diplomatik internasional yang menghasilkan sejumlah kesepakatan, khususnya Hukum Humaniter Konflik Bersenjata.

Konvensi ini disepakati untuk pertama kali pada 22 Agustus 1864.

Mencakup beberapa hukum internasional untuk perlakuan manusia terhadap personel militer yang terluka atau tertangkap, personel medis, dan warga sipil non-militer selama perang atau konflik bersenjata.

Dilansir History, meski perjanjian tersebut berasal dari tahun 1864, tapi lantas diperbaharui secara signifikan pada tahun 1949 setelah Perang Dunia II.

Sejarah awalnya dimulai pada 1859. Pengusaha Genevan Henry Dunant, pergi ke markas Kaisar Napoleon III di Italia untuk mencari hak atas tanah dalam usaha bisnisnya.

Dalam perjalanannya, dirinya ternyata menjadi saksi Pertempuran Solferino, yakni pertempuran berdarah dalam Perang Kemerdekaan Italia Kedua.

Dunant melihat hal-hal yang mengerikan dan menuliskannya pada sebuah catatan yang disebut "A Memory of Solferino" pada 1962.

Akhirnya, dirinya mengusulkan solusi bahwa semua negara bersatu membentuk kelompok sukarelawan yang terlatih untuk merawat korban luka di medan perang.

Selain itu dirinya menawarkan bantuan kemanusiaanpada mereka yang terkena dampak perang.

Pada 22 Agustus 1864, lahir sebuah aturan yang kini menjadi acuan internasional terkait perang dan HAM, yang dinamai Konvensi Pemulihan Para Korban Perang atau juga disebut Konvensi Jenewa.

Ada 12 negara yang menyepakati Konvensi Jenewa yang ditandatanangi di Kota Jenewa, Swiss ini.

Negara itu adalah Swiss, Baden, Belgia, Denmark, Prancis, Hessen, Italia, Belanda, Portugal, Prusia, Spanyol, Wurttemberg.

Pertemuan ini juga menjadi cikal bakal lahirnya Palang Merah Internasional.

Dari pertemuan Konvensi Jenewa, dihasilkan empat kesepakatan inti.

Kesepakatan itu adalah menjamin keselamatan tentara yang terluka semasa perang dari penangkapan dan penghancuran.

Negara-negara juga wajib menerima dan merawat peserta perang yang terluka, perlindungan bagi warga sipil yang merawat tentara yang terluka, serta menghormati lambang Palang Merah dalam mengidentifikasi orang dan peralatan yang dijamin dalam perjanjian.

Konvensi Jenewa sampai saat ini dipakai lebih dari 180 negara sebagai dasar dalam menjalin hubungan internasional, termasuk saat berkonflik dengan negara lain.

https://www.kompas.com/global/read/2021/08/22/152215670/22-agustus-dalam-sejarah-lahirnya-konvensi-jenewa-pada-1864

Terkini Lainnya

Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Global
Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Global
Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Global
 Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Global
Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Global
Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Global
Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Global
[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit 'Otak Cinta'

[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit "Otak Cinta"

Global
Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Global
Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Global
Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke