Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Agustus dalam Sejarah: Pantai Gading Merdeka dari Perancis pada 1960

KOMPAS.com - Pantai Gading (Côte d'Ivoire) adalah sebuah negara di Afrika Barat dan dikenal sebagai salah satu negara termakmur di wilayah tropis Afrika Barat.

Walaupun perkembangan ekonominya telah dikikis kekacauan politik akibat korupsi dan penolakan reformasi, Pantai Gading yang merdeka pada 7 Agustus 1960 ini punya sejarah panjang.

Cte d'Ivoire (Pantai Gading) awalnya secara resmi menjadi koloni Perancis pada 10 Maret 1893.

Binger, yang telah menjelajahi perbatasan Gold Coast, diangkat sebagai gubernur pertama di sana.

Dia lantas menegosiasikan perjanjian perbatasan dengan Liberia dan Inggris (untuk Gold Coast) dan memulai kampanye melawan Samori Toure, seorang kepala suku Malinke, yang berperang melawan Perancis hingga 1898.

Sepanjang tahun-tahun awal pemerintahan Perancis, kontingen militer Perancis memang dikirim ke pedalaman untuk mendirikan pos-pos baru.

Penetrasi dan pemukiman Perancis menghadapi banyak perlawanan dari penduduk setempat, bahkan di daerah-daerah di mana perjanjian perlindungan telah berlaku.

Di antara mereka yang menawarkan perlawanan terbesar adalah Samori Toure, yang pada tahun 1880-an dan 1890-an mendirikan sebuah kerajaan yang meluas ke sebagian besar Guinea, Mali, Burkina Faso, dan Pantai Gading saat ini.

Pasukan Toure yang besar dan lengkap, yang dapat membuat dan memperbaiki senjata apinya sendiri, menarik dukungan kuat di seluruh wilayah.

Perancis menanggapi perluasan kendali regional Samori Toure dengan tekanan militer.

Kampanye Prancis melawan Toure, yang mendapat perlawanan sengit, diintensifkan pada pertengahan tahun 1890-an hingga akhirnya Toure ditangkap pada tahun 1898.

Pemberlakuan pajak kepala oleh Perancis pada tahun 1900, yang bertujuan untuk memungkinkan koloni melakukan program pekerjaan umum, juga memicu sejumlah pemberontakan.

Program pekerjaan umum yang dilakukan pemerintah kolonial Pantai Gading dan eksploitasi sumber daya alam, juga membutuhkan komitmen tenaga kerja yang masif.

Oleh karena itu, Perancis memberlakukan sistem kerja paksa di mana setiap pria dewasa Pantai Gading diharuskan bekerja selama sepuluh hari setiap tahun tanpa kompensasi, sebagai bagian dari kewajibannya kepada negara.

Sistem ini sering disalahgunakan dan merupakan aspek yang paling dibenci dari pemerintahan kolonial Perancis.

Banyak orang Pantai Gading memandang pajak sebagai pelanggaran ketentuan perjanjian protektorat.

Sebagian besar penduduk, terutama di pedalaman, juga menganggap pajak sebagai simbol ketundukan yang memalukan.

Banyak gejolak yang terjadi di masa koloni Perancis itu.

Hingga akhirnya pada tahun 1904 hingga 1958, Pantai Gading jadi unit konstituen Federasi Afrika Barat Prancis.

Itu adalah koloni dan wilayah luar negeri di bawah Republik Ketiga. Sampai periode setelah Perang Dunia II, urusan pemerintahan di Perancis Afrika Barat dikelola dari Paris.

Hingga pada awal 1944, Charles de Gaulle mengusulkan untuk mengubah politik Perancis dan mengambil "jalan era baru."

Pada tahun 1946, Kekaisaran Perancis diubah menjadi Uni Perancis yang dengan sendirinya digantikan oleh Komunitas Perancis pada tahun 1958.

Pada bulan Desember tahun itu, Pantai Gading menjadi republik otonom dalam Komunitas Perancis.

Ini sebagai hasil dari referendum pada tanggal 7 Agustus yang membawa status komunitas ke semua anggota Federasi lama Afrika Barat Prancis kecuali Guinea.

Pada 11 Juli 1960 Perancis menyetujui Pantai Gading untuk merdeka sepenuhnya. Pantai Gading pun merdeka pada 7 Agustus 1960, dan mengizinkan keanggotaan komunitasnya berakhir.

https://www.kompas.com/global/read/2021/08/07/132921570/7-agustus-dalam-sejarah-pantai-gading-merdeka-dari-perancis-pada-1960

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Global
Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Global
TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

Global
Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Global
 Paket Bantuan Senjata Besar-besaran AS: Taiwan Senang, China Meradang

Paket Bantuan Senjata Besar-besaran AS: Taiwan Senang, China Meradang

Global
Lolos ke Kontes Miss Argentina, Alejandra Viral Penampilan Muda Meski Usianya 60

Lolos ke Kontes Miss Argentina, Alejandra Viral Penampilan Muda Meski Usianya 60

Global
Ukraina Mulai Gunakan Rudal Balistik Jarak Jauh untuk Serang Rusia

Ukraina Mulai Gunakan Rudal Balistik Jarak Jauh untuk Serang Rusia

Global
Hujan Lebat Rusak Penjara Nigeria, 118 Narapidana Kabur

Hujan Lebat Rusak Penjara Nigeria, 118 Narapidana Kabur

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke