Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Publik Geger, Menlu Iran Sebut Militer Seret Teheran ke Perang Saudara Suriah

TEHERAN, KOMPAS.com – Sebuah rekaman suara Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif yang mengeluhkan Garda Revolusi Iran mendominasi kebijakan luar negeri Iran bocor ke publik.

Dalam rekaman tersebut, Zarif juga mengeluhkan bahwa angkatan bersenjata Iran tersebut menyeret Teheran ke dalam perang saudara Suriah atas perintah Rusia.

Rekaman suara yang bocor tersebut membuat publik Iran geger. Banyak netizen di media sosial menjadi heran sebagaimana dilansir BBC, Selasa (27/4/2021).

Kebocoran rekaman suara tersebut mengungkapkan beberapa pernyataan Zarif mengenai kebijakan luar negeri Iran yang disetir Garda Revolusi Iran.

Perkataan Zarif dalam rekaman suara tersebut seakan mengonfirmasi beberapa tuduhan yang dialamatkan kepada Iran. Tidak jelas siapa yang membocorkan rekaman itu.

Rekaman suara itu bocor ke publik ketika Iran bersiap mengadakan pemilihan presiden dan perebutan kekuasaan internal.

Zarif menegaskan, dia bukanlah kandidat yang tepat untuk menggantikan Presiden Iran Hassan Rouhani. Namun, kelompok garis keras tidak mempercayainya dan ingin menghilangkan kemungkinan itu terjadi.

Rekaman itu disinyalir bakal membuat Zarif menghadapi masalah besar dengan kelompok garis keras dan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.

Khamenei memiliki kekuasaan paripurna atas semua yang menyangkut pemerintahan Iran dan mengendalikan Garda Revolusi Iran.

Di sisi lain, sebuah surat kabar di Iran menggambarkan berita itu sebagai sebuah skandal.

Rekaman suara berdurasi tiga jam tersebut sampai ke BBC dan outlet berita lainnya di luar negeri.

Tampaknya, rekaman suara itu berasal dari video wawancara berdurasi tujuh jam yang dilakukan lebih dari dua bulan lalu sebagai bagian dari proyek yang menceritakan Rouhani yang menjabat selama dua periode.

Dalam rekaman itu, Zarif terdengar dua kali mengatakan bahwa dia yakin komentarnya tidak akan didengar atau dipublikasikan selama bertahun-tahun.

Dia berulang kali mengeluhkan bahwa Garda Revolusi Iran membuat diplomasi dan kebijakan luar negeri Iran tunduk pada kebutuhan medan perang mereka di kawasan.

Dia secara khusus menyebutkan bagaimana Jenderal Qasem Soleimani sering pergi menemuinya untuk mengajukan permintaan.

Soleimani merupakan mantan komandan Pasukan Quds, sayap elite di Garda Revolusi Iran, yang tewas dalam serangan pesawat tak berawak kiriman AS di Irak pada Januari 2020.

Iran dan Rusia

Zarif mengingat bagaimana Soleimani ingin dia mengambil posisi tertentu dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov.

Dia menambahkan, Soleimani menyeret Iran ke dalam perang di Suriah karena Presiden Rusia Vladimir Putin menginginkan kehadiran pasukan Iran di lapangan.

Rusia ingin pasukan Iran ada di lapangan untuk melengkapi kampanye udara Rusia dalam mendukung pemerintah Suriah dalam perang saudara.

Dia juga mengeluh bahwa Soleimani menggunakan maskapai nasional Iran, Iran Air, untuk penerbangan militer ke Suriah di mana itu merupakan risiko yang besar dan menelan biaya yang tak sedikit.

Zarif turut membenarkan laporan bahwa Garda Revolusi Iran menggunakan pesawat sipil untuk mengangkut senjata dan transportasi pasukan.

Dia juga mengatakan Lavrov melakukan semua yang dia bisa agar Iran tidak mau menandatangani kesepakatan nuklir dengan enam kekuatan dunia, termasuk Rusia, pada 2015.

Dia menuduh bahwa Rusia tidak pernah ingin melihat Iran memperbaiki hubungan dengan Barat.

Kata-kata yang dilontarkan Zarif dalam rekaman itu mengejutkan. Pasalnya, dia selalu disebut memiliki hubungan baik dengan Lavrov dan bahwa Rusia adalah sekutu dekat Iran.

Kebocoran juga terjadi pada saat Iran terlibat dalam pembicaraan tidak langsung dengan AS di Wina, Austria, dengan tujuan menghidupkan kembali kesepakatan nuklir.

Perjanjian tersebut di ambang kehancuran setelah mantan Presiden AS Donald Trump menarik Washington pada 2018 dan Iran mulai melanggar komitmennya sebagai tanggapan.

Zarif mengatakan, Garda Revolusi Iran sebenarnya tidak pernah menginginkan perjanjian itu dan melakukan segala yang mereka bisa untuk menghentikannya.

Dia menyebutkan pengujian rudal bertuliskan "Israel harus dihapuskan dari Bumi" dalam aksara Ibrani dan penahanan 10 pelaut AS pada awal 2016 sebagai contoh upaya mereka untuk membatalkan kesepakatan.

Zarif mengeluh bahwa Garda Revolusi Iran seringkali tidak menganggapnya dalam berbagai kesempatan.

Saat Garda Revolusi Iran membalas kematian Soleiman dengan meluncurkan lebih selusin rudal balistik ke pangkalan militer Irak yang menampung pasukan AS, Zarif mengaku baru mengetahui dua jam setelahnya.

Selain itu, Zarif mengonfirmasi bahwa unit pertahanan udara Pengawal Revolusi menembak jatuh sebuah pesawat penumpang Ukraina yang baru saja lepas landas dari Teheran, menewaskan 176 orang.

Insiden tersebut tampaknya merupakan kesalahan. Para perwira Garda Revolusi Iran menginginkan agar dia menyangkal kesalahan Iran.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan komentar Zarif dalam rekaman audio telah dimanfaatkan dan digunakan di luar konteks.

Juru bicara tersebut menambahkan, jika perlu pihaknya akan mempublikasikan seluruh hasil wawancara.

Menurut juru bicara itu, Kementerian Luar Negeri Iran tidak memiliki rekaman itu dan bahwa penyimpanannya bukan tanggung jawab kementerian.

https://www.kompas.com/global/read/2021/04/28/145754370/publik-geger-menlu-iran-sebut-militer-seret-teheran-ke-perang-saudara

Terkini Lainnya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Global
Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Global
Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Global
Gara-gara Masuk Kardus Paket, Kucing Ini Terjebak sampai Luar Kota

Gara-gara Masuk Kardus Paket, Kucing Ini Terjebak sampai Luar Kota

Global
Cara Perempuan China Berhemat: Bermitra dengan Orang Asing di Dunia Maya

Cara Perempuan China Berhemat: Bermitra dengan Orang Asing di Dunia Maya

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke