Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jelang KTT ASEAN, Rakyat Myanmar Kembali Turun ke Jalan meski Sempat Berhenti karena Terlalu Mematikan

Mereka kembali meneriakkan penentangan terhadap perebutan kekuasaan oleh tentara, saat penmimpin junta Min Aung Hlaing bersiap melakukan pertemuan para pemimpin Asia Tenggara (ASEAN) mengenai krisis negaranya.

Demonstrasi terbuka semacam itu di pusat kota terbesar Myanmar semuanya berhenti beberapa minggu lalu. Pasalnya tindakan keras mematikan terhadap perbedaan pendapat oleh pasukan keamanan membuatnya terlalu berbahaya.

Yangon adalah tempat demonstrasi besar pertama diadakan melawan kudeta Februari yang menggulingkan pemerintahan terpilih Aung San Suu Kyi.

Protes meluncurkan Gerakan Pembangkangan Sipil nasional yang bahkan melibatkan tindakan yang mengancam nyawa demonstran telah gagal.

Tindakan keras setiap hari oleh polisi dan tentara telah menewaskan lebih dari 700 pengunjuk rasa dan pengamat di seluruh negeri, menurut beberapa penghitungan independen.

AP melaporkan, sekitar 150 pengunjuk rasa berbaris di jalan-jalan lebar lingkungan Pabedan Yangon dengan tangan terangkat dengan mengacungkan penghormatan tiga jari, yang diadopsi oleh penentang kekuasaan militer.

“Ayo mengaum sampai seluruh kota bisa mendengar suara-suara kita!” teriak pemimpin kelompok itu.

Mereka dengan cepat berpencar ketika kendaraan polisi muncul di dekatnya.

Para pemimpin dari 10 anggota ASEAN akan membahas krisis Myanmar pada Sabtu (24/4/2021) di ibukota Indonesia, Jakarta, dengan pemimpin kudeta Jenderal Min Aung Hlaing akan hadir secara langsung.

Undangan ke ketua junta telah membuat marah lawan kudeta, termasuk Pemerintah Persatuan Nasional (NUG) yang dibuat oleh anggota parlemen terpilih yang digulingkan. Mereka berpendapat kehadiran pemimpin junta melegitimasi perebutan kekuasaan yang dilancarkannya.

NUG tidak diundang untuk ambil bagian.

Para pemimpin ASEAN mungkin berusaha untuk menghentikan penindasan kekerasan pasukan keamanan terhadap protes. Mereka mungkin juga menyarankan misi kemanusiaan yang dipimpin ASEAN dan peta jalan untuk dialog antara penguasa militer Myanmar dan lawan mereka.

Ada protes lain di sekitar Myanmar pada Jumat (23/4/2021), termasuk di kota Launglone di Myanmar selatan. Para pengunjuk rasa keluar untuk menunjukkan dukungan mereka kepada Pemerintah Persatuan Nasional (NUG).

https://www.kompas.com/global/read/2021/04/24/143338770/jelang-ktt-asean-rakyat-myanmar-kembali-turun-ke-jalan-meski-sempat

Terkini Lainnya

Pasangan AS Tewas Ditembak Geng di Haiti, Biden Percepat Pengerahan Pasukan

Pasangan AS Tewas Ditembak Geng di Haiti, Biden Percepat Pengerahan Pasukan

Global
300 Orang Lebih Terkubur Tanah Longsor di Papua Nugini

300 Orang Lebih Terkubur Tanah Longsor di Papua Nugini

Global
Hampir 100 Truk Bantuan Masuk Gaza lewat Dermaga AS

Hampir 100 Truk Bantuan Masuk Gaza lewat Dermaga AS

Global
Presiden Perancis dan Para Menteri Arab Bahas Pendirian Negara Palestina

Presiden Perancis dan Para Menteri Arab Bahas Pendirian Negara Palestina

Global
Usai Keputusan ICJ, Warga Palestina Ingin Tindakan, Bukan Kata-kata

Usai Keputusan ICJ, Warga Palestina Ingin Tindakan, Bukan Kata-kata

Global
[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

Global
ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

Global
Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Global
Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Global
Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Global
Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Global
Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Global
Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Global
Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Internasional
Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke