Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Momen Canggung, Presiden Komisi Eropa Tak Dapat Kursi saat Kunjungi Erdogan

ANKARA, KOMPAS.com – Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen tercengang karena tidak disediakan kursi untuk duduk berdekatan dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Ankara.

Alih-alih disediakan kursi yang berhadapan atau berdekatan dengan Erdogan, von der Leyen justru disediakan sofa panjang yang cukup jauh dengan Erdogan.

Rekaman video menangkap momen canggung saat von der Leyen memasuki ruangan bersama dengan delegasi Eropa dan Erdogan pada Rabu (7/4/2021).

Saat mengetahui hanya ada dua kursi di depan bendera Turki dan Uni Eropa, von der Leyen kaget dan berkata, "Emmm."

Keduanya duduk dengan latar belakang bendera Turki dan Uni Eropa yang berdampingan sebagaimana dilansir The Sun. 

Selain itu, tidak ada orang yang menawarkan von der Leyen sebuah kursi atau menyiapkan kursi yang berdekatan dengan Erdogan dan Michel.

Von der Leyen akhir duduk di sofa panjang yang terletak cukup berjarak dari Erdogan dan Michel.

Sebelumnya, Erdogan dikabarkan murka karena diserang von der Leyen karena Erdogan menarik Turki dari konvensi kekerasan berbasis gender, Konvensi Istanbul.

Juru Bicara Komisi Eropa Eric Mamer mengatakan Presiden Komisi Eropa terkejut karena merasa tidak diperlakukan dengan semestinya.

Mamer berkeras bahwa von der Leyen seharusnya diperlakukan persis dengan cara yang sama seperti Michel.

"Dia menganggap bahwa masalah ini penting dan perlu ditangani dengan tepat. Kenyataannya (Turki) tidak (segera menyelesaikan masalah tersebut),” kata Mamer.

Insiden tersebut dengan cepat menyebar di internet dan dijuluki sebagai sofagate.

Sofagate terjadi pada saat yang sulit karena Uni Eropa dan Turki berupaya membangun kembali hubungannya.

Berbicara setelah pertemuannya dengan Erdogan, von der Leyen menekankan bahwa masalah hak asasi manusia tidak bisa dinegosiasikan.

"Saya sangat khawatir tentang fakta bahwa Turki menarik diri dari Konvensi Istanbul. Ini tentang melindungi wanita dan anak-anak dari kekerasan, dan ini jelas merupakan sinyal yang salah,” kata von der Leyen.

Mamer mengatakan, masalah seputar tempat duduk von der Leyen selama pertemuan dengan Erdogan telah mempertajam fokus von der Leyen tentang perlindungan terhadap wanita.

Insiden tersebut juga menuai kritik dari beberapa politikus di tanah Eropa. Anggota Parlemen Eropa dari Spanyol, Iratxe Garcia Perez, mengatakan kejadian tersebut sangat memalukan.

"Pertama mereka (Turki) menarik diri dari Konvensi Istanbul dan sekarang mereka tidak memberikan Presiden Komisi Eropa kursi dalam kunjungan resmi. Memalukan,” kata Perez di Twitter.

Sedangkan anggota Parlemen Belanda Sophie in 't Veld justru mengkritik Michel karena hanya diam saja saat rekan wanitanya tidak disediakan kursi.

Belum ada komentar langsung dari juru bicara Michel atau Kantor Kepresidenan Turki atas insiden tersebut.

https://www.kompas.com/global/read/2021/04/08/150949170/momen-canggung-presiden-komisi-eropa-tak-dapat-kursi-saat-kunjungi

Terkini Lainnya

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Global
Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Global
Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Global
Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

Global
Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Global
Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Global
[UNIK GLOBAL] Viral Pria India Nikahi Ibu Mertua | Galon Air Jadi Simbol Baru Protes Pro-Palestina

[UNIK GLOBAL] Viral Pria India Nikahi Ibu Mertua | Galon Air Jadi Simbol Baru Protes Pro-Palestina

Global
Rusia Jatuhkan 4 Rudal Jarak Jauh ATACMS Buatan AS yang Ditembakkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 4 Rudal Jarak Jauh ATACMS Buatan AS yang Ditembakkan Ukraina

Global
Kelompok Bersenjata di Gaza Rampok Bank Palestina Rp 1,12 Triliun

Kelompok Bersenjata di Gaza Rampok Bank Palestina Rp 1,12 Triliun

Global
Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Dilanjutkan di Mesir

Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Dilanjutkan di Mesir

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke