Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Masalah Pembekuan Darah Vaksin AstraZeneca Masih Ada, Staf Rumah Sakit Denmark Alami Gejalanya

KOPENHAGEN, KOMPAS.com - Dua staf rumah sakit di wilayah ibu kota Denmark jatuh sakit setelah menerima suntikan vaksin Covid-19 AstraZeneca. Satu di antaranya kini sudah meninggal.

Melansir Daily Star pada Sabtu (20/3/2021), kedua pekerja kesehatan yang tidak disebutkan identitasnya mengalami masalah pembekuan darah dan cerebral haemorrhage atau pendarahan otak, kurang dari 2 pekan setelah disuntik vaksin AstraZeneca.

Keduanya mengalami komplikasi penyakit akibat vaksinasi. Satu di antaranya telah meninggal dahulu.

Otoritas wilayah ibu kota Denmark (CRD) mengkonfirmasi pada Sabtu (20/3/2021) bahwa pihaknya menerima 2 "laporan serius" terkait vaksin Covid-19 AstraZeneca. Namun, tidak memberikan penjelasan lebih jauh, menurut laporan Reuters.

AstraZeneca adalah salah satu perusahaan pengembang vaksin Covid-19 bersama dengan Oxford University, Inggris.

Pihak perusahaan sejauh ini mengatakan bahwa tidak ada bukti terkait di dalam vaksinnya yang dapat meningkatkan risiko masalah pembekuan darah dalam peninjauan 17 juta orang.

Sejumlah negara termasuk Jerman, Perancis, dan Denmark, telah menghentikan sementara penggunaan vaksin AstraZeneca yang sudah sempat beredar.

Sebab, muncul laporan masalah pembekuan darah otak yang langka terkait dengan suntikan vaksin itu.

Perancis dan Jerman telah membatalkan keputusan untuk menghentikan suntikan vaksin AstraZeneca, tapi Denmark tidak.

Keputusan Perancis dan Jerman diambil setelah pengawas Uni Eropa menyatakan pada Kamis (18/3/2021) bahwa manfaat vaksin Covid-19 AstraZeneca lebih besar dari pada risikonya.

Emer Cooke, direktur Badan Obat Eropa (EMA) mengatakan hubungan pasti antara masalah pembekuan darah dengan vaksin AstraZeneca tidak dapat dikesampingkan.

EMA kemudian menyatakan bahwa butuh analisis lebih lanjut terkait hal itu, tapi mengatakan pada tahap ini "jelas" manfaat melindungi orang dari kematian akibat Covid atau rawat inap lebih besar daripada kemungkinan risiko pembekuan darah.

Cooke menambahkan bahwa orang dapat yakin pada manfaat vaksin, tetapi ia memperingatkan siapa pun yang mengalami sakit kepala yang berlangsung lebih dari 4 hari setelah menerima suntikan vaksin AstraZeneca harus berkonsultasi dengan dokter.

Tindakan pencegahan juga diterapkan pada orang-orang yang mengalami memar tidak biasa, yang dapat mengindikasikan kemungkinan tanda trombosis sinus vena serebri atau penyakit kelainan pembuluh darah.

Menurutnya, kemungkinan kondisi langka yang menarik perhatian ini dapat disikapi dengan memberikan informasi kepada perawatan kesehatan profesional dan orang yang divaksinasi, untuk melihat dan mengurangi kemungkinan efek samping.

Dalam upaya untuk membuktikan bahwa vaksin tersebut aman, Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson menerima vaksin AstraZeneca pada Kamis (18/3/2021).

"Suntikan Oxford (AstraZeneca) aman dan suntukan Pfizer aman," ujar Johnson.

"Hal yang tidak aman adalah tertular Covid-19, itulah mengapa sangat penting bagi kita semua untuk mendapatkan suntikan segera setelah giliran kita tiba," tambahnya.

https://www.kompas.com/global/read/2021/03/21/084951870/masalah-pembekuan-darah-vaksin-astrazeneca-masih-ada-staf-rumah-sakit

Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke